MEDIA EDUKASI PAUD YANG TERINTEGRASI INTERNET
MEDIA EDUKASI TERINTEGRASI INTERNET
DAN IMPLEMENTASINYA DI BIDANG PAUD
[Tugas Mata Kuliah Pembelajaran Teknologi & Sains AUD]
Disusun oleh Yefie Virgiana & Dwitirta Mayasari (virgiana15shy@gmail.com)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Marcel Danesi (2002) menyatakan bahwa media
atau medium berasal dari bahasa Latin
yaitu medius yang berarti di
tengah-tengah atau di antara, yaitu satu cara untuk merekam gagasan pada satu
permukaan tertentu (dinding gua, sepotong kayu, kertas papirus, dan sebagainya)
menggunakan teknologi yang sesuai (alat ukir, pigmen warna, stilus, dan
sebagainya). Secara lebih umum, medium dapat didefinisikan sebagai cara fisik
bagaimana sistem ‘tanda’ (piktograf,
karakter alfabet) perekam gagasan dapat diaktualisasikan (Admiranto, 2010 : 2).
Dilanjutkan oleh Admiranto (2010 : 8) bahwa
media tersebut memiliki tipe-tipe sebagai berikut : (1) Media alami—yang memancarkan gagasan dengan cara berbasis biologis
(melalui suara, ekspresi wajah, gerakan tangan); (2) Media buatan—bagaimana gagasan direpresntasikan dan dikirimkan menggunakan
satu artefak tertentu (buku, lukisan, patung, surat, dan sebagainya); dan (3) Media mekanis—bagaimana gagasan
dikirimkan menggunakan peralatan mekanis temuan manusia seperti telepon, radio,
televisi, komputer, dan lain-lain.
Untuk itu dapat disimpulkan bahwa media alami
sama dengan media biologis, sedangkan media buatan serta media mekanis sama
dengan media non biologis. Kemudian media non biologis dibagi kembali menjadi
tiga jenis berdasarkan cara menguraikan pesan (mode pengungkapan/ enunciative mode), yaitu : (1) media cetak—yang memungkinkan orang
untuk mengungkapkan pesan verbal pada batu, lukisan dinding, papirus, kertas,
dan bahan yang dapat merekam pesan; (2) media
elektronik—yang memungkinkan pengungkapan melalui saluran elektronik, atau
peralatan rekaman, radio, dan televisi; dan (3) media digital—atau sistem-sistem berbasis komputer seperti internet
dan World Wide Web (www). Ketiga
pembagian tersebut penulis anggap sebagai perkembangan media sejak awal
kemunculannya hingga kini, yaitu berkembang sejak media cetak sederhana,
dilanjutkan dengan media elektronik, hingga media digital sebagai media paling
canggih.
Sesuai dengan topik, maka penulis tidak akan
terlalu banyak mengkaji tentang media cetak dan media elektronik. Penulis akan
mengkaji tentang media digital internet yang dapat pula membantu manusia modern
yang berkecimpung di dunia pendidikan sebab media tersebut memiliki nilai-nilai
edukasi/ pendidikan. Penulis juga akan membahas bagaimana implementasi
nilai-nilai edukasi dari internet jika diterapkan di bidang PAUD (Pendidikan
Anak Usia Dini). Sebagai awal, penulis mengkaji dari pendapat Admiranto (2010 :
8) bahwa internet adalah suatu matriks jaringan penghubung komputer di seluruh
dunia, melalui bantuan www (world wide
web) atau server informasi yang
tersusun atas berbagai situs dan file
yang saling terhubung, yang dapat diakses menggunakan browser.
Melalui internet dan jaringannya yang lancar,
para pengguna dapat mengakses informasi seluas-luasnya secara online. Mereka dapat mengakses dari
berbagai perpustakaan, museum, database, dan memegang sumber primer tentang
berbagai sejarah kejadian, gejala atau fenomena kehidupan, biografi atau profil
seseorang, rekaman, laporan, data statistik, dan informasi lainnya. Dunia yang
sudah sempit setelah lahirnya televisi menjadi makin sempit saja berkat
kehadiran internet. Hal-hal yang sebelumnya ada menjadi tergeser bahkan
tersingkirkan. Apa maksudnya? Jual beli di pasar atau toko tergeser oleh
perdagangan online. Layanan transportasi
umum yang tradisional tergeser oleh transportasi pesan online. Berita yang dicetak di surat kabar kalah cepat tersampaikan
bagi pembaca oleh online news.
Keunikan surat menyurat tergantikan oleh perpesanan online. Pembelian tiket yang harusnya antri di loket dimudahkan
dengan pesan tiket online sambil
duduk santai, begitu pula saat menginginkan makanan minuman pereda lapar dan
haus. Sungguh aksi yang luar biasa dari internet di kehidupan manusia modern
masa kini.
Internet tidak hanya diperuntukkan bagi orang
dewasa yang lancar baca tulis hitung saja, sebab anak-anak masa kini juga mampu
menggunakannya. Bahkan kemampuan beberapa anak justru melebihi orangtua dalam
mengakses internet. Untuk itu, perlu adanya internet yang mampu bersikap ramah
pada anak. Sebuah ide Kementerian Kominfo (2017) tentang internet ramah anak
untuk memuluskan sinergisitas stakeholders,
diiringi pernyataan bahwa internet dapat membantu membangun potensi dan
pengetahuan positif tak terbatas bagi generasi muda. Meski demikian, internet
memuat pula ragam ancaman serius bagi generasi muda. Sebut saja, sebaran konten
yang melanggar hukum mulai dari pornografi radikalisme, hingga perilaku online tidak patut berupa perundungan
dan pedofilia. Inilah yang menyebabkan internet memiliki nilai cela atau
kelemahan dibanding fungsi utamanya sebagai sumber informasi dan penghubung
komunikasi. Maka dari itu, penggunaan internet perlu sekali diwaspadai,
sehingga efek positif saja yang diterima oleh para pengguna sekaligus
menimimalisir efek-efek negatifnya.
Kekhawatiran serupa juga pernah dikaji oleh
Mangoenprasodjo (2004) yang menyatakan bahwa internet tidak lagi menjadi barang
baru lagi bagi ribuan anak dan remaja. Pasalnya, mereka bukan hanya sekadar
mengenal, tapi juga mampu secara aktif menggunakan alat tersebut untuk menambah
pengetahuan. Meskipun membantu dalam meningkatkan minat anak-anak; internet
juga mempunyai sisi buruk dan membahayakan bagi mereka yang belum cukup umur.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah
dijabarkan sebelumnya, penulis lantas merumuskan masalah ke dalam dua poin
utama sebagai berikut :
1.
Bagaimana konsep media edukasi terintegrasi internet?
2.
Bagaimana implementasi media edukasi terintegrasi internet di bidang
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)?
C. Tujuan Penulisan
Sesuai dengan latar belakang dan masalah yang
telah dirumuskan, makalah ini memiliki tujuan sebagai berikut :
1.
Memahami tentang konsep media edukasi terintegrasi internet, sehingga
mengetahui tentang pengertian dan fungsi internet, kelebihan kelemahan internet,
serta media edukasi yang terintegrasi internet.
2.
Memahami tentang bagaimana mengimplementasikan media edukasi yang
terintegrasi internet di bidang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), yaitu bagi
pendidik/ guru PAUD dan anak usia dini (AUD) itu sendiri.
BAB II
PEMBAHASAN
Media internet adalah sebuah media online, di mana para pengguna dapat
berpartisipasi dengan mudah, berbagi dan menciptakan isi dengan menggunakan
jejaring secara online. Bentuk media
sosial yang paling umum digunakan seluruh dunia dan dapat diakses apabila
pengguna menggunakan internet antara lain blog, wiki, dan skype. Jejaring sosial seperti facebook,
twitter, YouTube, dan sebagainya adalah jenis media yang dikategorikan
sebagai media sosial. Internet dapat diartikan sebagai jaringan komputer luas
dan besar yang menghubungkan pemakai komputer dari suatu negara ke negara lain
di seluruh dunia di mana di dalamnya terdapat berbagai sumber daya informasi
dari mulai yang statis hingga dinamis dan interaktif. Secara umum terdadapat
banyak manfaat yang diperoleh apabila seseorang mempunyai akses internet. Kita
dapat menjelajah ke negara lain melalui dunia maya tanpa perlu ke sana. Kita
dapat berkomunikasi atau bertransaksi bisnis melalui internet dan masih banyak
manfaat lain di saat berada di dunia maya ini. Berikut ini kami akan membehas
tentang definisi media terintegrasi internet dan nilai kegunaannya di bidang
pendidikan anak usia dini (PAUD).
A. Konsep Media Edukasi Terintegrasi Internet
1.
Pengertian dan Fungsi Internet
Internet berasal kata
international network atau sebuah
jaringan komputer sangat besar yang terdiri atas jaringan-jaringan kecil yang
saling berhubungan di seluruh dunia. Internet adalah istilah pendek dari inter-network. Secara harfiah berarti
jaringan komputer yang menghubungkan beberapa rangkaian. Jaringan internet juga
berarti jaringan komputer yang mampu menghubungkan komputer di seluruh dunia
sehingga berbagai jenis dan bentuk informasi dapat beredar antar belahan dunia
secara instan dan global. Ramhot mendefinisikan internet sebagai gabungan dari wide area network (WAN). Interconnection Networking atau lebih
dikenal sebagai internet diartikan Randall dan Latulipe, sebagai suatu jaringan
global di dalam jaringan komputer. Dengan demikian, dapat ditegaskan bahwa
internet adalah jaringan yang bersifat global. Tidak pandang di mana dan siapa
saja bisa berkomunikasi dan mengakses berbagai informasi dalam segala bidang.
Internet memberikan layanan meliputi : World Wide Web (WWW), E-Mail (surat elektronik), Internet Relay Chat (IRC), Mailing List, Newsgroup,
dan File Transfer Protocol (FTP). Setiap layanan tersebut memiliki
fungsi masing-masing. Melihat fungsinya, World
Wide Web (WWW) bertugas
mengambil, memformat dan menampilkan informasi (teks, audio, grafik, video).
Terdapat sekitar 2800 jurnal yang dapat diakses elektronik menggunakan
fasilitas web satu ini, termasuk
kemampuan untuk mengakses data perpustakaan di seluruh dunia. E-Mail atau surat elektronik berkaitan
langsung dengan pribadi tanpa dibatasi waktu, ruang (tempat, negara, kota),
atau birokrasi. IRC adalah komunikasi
interaktif antara pengguna internet melalui server
IRC tertentu, yaitu aplikasi yang
memungkinkan pengguna berkomunikasi secara real-time
dengan pengguna lain. Mailing List
(daftar alamat surat) adalah diskusi elektronik jarak jauh menggunakan E-Mail.
Sementara itu, Cepi Safruddin dan Jabar (2002: 117-118) juga menyatakan beberapa
fasilitas yang disediakan internet berupa hal-hal berikut :
a. E-mail, digunakan untuk mengirimkan pesan tertulis
dengan sangat cepat tanpa harus terbatas oleh lokasi atau kondisi geografis.
b. Mailing List, untuk menerima e-mail atau berita otomatis suatu topik.
c. Newsgroup, digunakan untuk menemukan dan saling
tukar-menukar pesan atau berita tentang suatu topik yang diberitakan.
d. World Wide Web (www)
merupakan data bank yang besar dalam bentuk citra bergerak, grafik, teks,
suara, tentang berbagai hal.
e. Komunikasi interaktif,
layanan untuk langsung berkomunikasi dengan pengguna lain baik yang berbasis
tesk, gambar, maupun suara.
f. Gropher, layanan pencari informasi melalui menu dengan
mudah.
Bagi para pendidik di
segala jenjang pendidikan, internet juga berguna dalam untuk mengembangkan
profesi mereka. alasannya karena internet dapat :
a. Meningkatkan
pengetahuan
b. Media berbagi sumber
di antara rekan sejawat
c. Media untuk
bekerjasama dengan para pendidik dari luar negeri
d. Memberi kesempatan
untuk publikasi informasi secara langsung.
e. Membantu mengatur
komunikasi secara teratur.
f. Menjadi sumber bahan
ajar dengan mengakses rencana pembelajaran atau silabus online dengan metodologi baru, mengakses materi yang cocok untuk
peserta didik, serta dapat menyampaikan ide-idenya.
Di samping itu, peserta
didik juga dapat menggunakan internet dalam hal belajar sendiri dengan cara yang
tepat, sehingga meningkatkan dan memperluas pengetahuannya, membantu belajar
berinteraksi, dan meningkatkan kemampuan dalam bidang penelitian. Jika sesuai
dengan fungsinya, internet adalah sumber informasi belajar. Dengan adanya
jaringan internet, para pendidik memperoleh informasi sebagai sumber
pembelajaran melalui fasilitas-fasilitas yang tersedia.
2.
Sejarah Internet di
Dunia
Sejarah dimulai pada tahun 1969 ketika Departemen Pertahanan Amerika
atau U.S. Defense Advanced Research
Projects Agency (DARPA)
memutuskan untuk mengadakan riset tentang bagaimana menghubungkan sejumlah
komputer sehingga membentuk jaringan organik. Program riset ini dikenal dengan
nama ARPANET. Pada tahun 1970, lebih
dari 10 komputer yang berhasil dihubungkan satu sama lain sehingga mereka bisa
saling berkomunikasi dan membentuk sebuah jaringan. Pada tahun 1972, Roy
Tomlinson berhasil menyempurnakan program e-mail
yang ia ciptakan setahun sebelumnya untuk ARPANET.
Program e-mail ini begitu mudah
sehingga langsung menjadi populer.
Di tahun yang sama, icon @
juga diperkenalkan sebagai lambang penting yang menunjukkan “at” (“pada”). Tahun 1973, jaringan komputer ARPANET mulai dikembangkan ke luar Amerika Serikat. Komputer University College di London menjadi
komputer pertama di luar Amerika sebagai anggota ARPANET. Lalu, dua ahli computer—Vinton Cerf dan Bob Kahn
mempresentasikan ide yang lebih besar sebagai cikal bakal pemikiran internet.
Ide ini dipresentasikan kali pertama di Universitas Sussex. Setahun kemudian,
sudah lebih dari 100 komputer bergabung di ARPANET
membentuk suatu network (jaringan).
Karena komputer yang membentuk jaringan semakin hari semakin banyak, dibutuhkan
satu protokol resmi yang diakui oleh semua jaringan. Pada tahun 1982 dibentuk Transmission Control Protocol (TCP) dan Internet Protokol (IP). Sementara di Eropa muncul jaringan
komputer bernama Eunet yang
menyediakan jasa e-mail dan newsgroup USENET bagi Belanda, Inggris, Denmark, dan Swedia. Untuk
menyeragamkan alamat di jaringan komputer yang ada, di tahun 1984 diperkenalkan
sistem nama domain yang kini dikenal sebagai DNS (Domain Name System).
Komputer yang tersambung dengan jaringan yang ada sudah melebihi 1000 komputer
lebih.
Pada tahun 1987 jumlah komputer yang tersambung ke jaringan melonjak 10
kali lipat menjadi 10.000 lebih. Tahun 1988, Jarko Oikarinen dari Finland
menemukan dan memperkenalkan IRC.
Setahun kemudian, jumlah komputer yang saling berhubungan kembali melonjak 10
kali lipat dalam setahun. Tak kurang dari 100.000 komputer kini membentuk
sebuah jaringan. Tahun 1990 menjadi saat yang paling bersejarah, ketika Tim
Berners Lee menemukan program editor
dan browser untuk menjelajah antara
satu komputer dengan komputer lain di dalam jaringan itu yaitu www. Pada tahun 1992, lebih dari sejuta
komputer sudah saling tersambung membentuk jaringan dan lahir istilah surfing the internet. Pada tahun 1994, situs internet tumbuh menjadi 3000
alamat halaman, dan untuk pertama kali virtual-shopping
atau eretail muncul di internet.
Masih di tahun yang sama, lahir pula Yahoo!, yang juga sekaligus menjadi tahun
kelahiran Netscape Navigator.
3. Kelebihan dan Kelemahan Internet
Era internet terus bergulir sehingga makin banyak orang terdorong untuk
mengakses internet baik untuk urusan bisnis, surat menyurat maupun pendidikan.
Kini internet dianggap sebagai kebutuhan pokok untuk memperoleh informasi baru
dan lengkap. Keistimewaan internet adalah bebas saat mengakses. Internet
memberikan kuasa bagi para penggunanya dalam memberi/ menerima informasi dengan
bebas. Kedua, internet lebih dinamik atau mengikuti perkembagan waktu sebab
informasi dalam internet adalah yang terbaru jika dibandingkan informasi dari
media cetak. Ketiga, internet bersifat jauh lebih interaktif sehingga pengguna
dapat berinteraksi dengan pengguna lain di dunia di setiap saat.
Sumber lain menyebutkan beberapa kelebihan internet di antaranya yaitu :
membantu dalam produktivitas kerja, penggunaan waktu menjadi lebih efisien,
memudahkan komunikasi, mempercepat mempublikasikan informasi pada pihak/ orang
lain, lebih menghemat biaya, dan meambah teman atau relasi kerjasama.
Adapun kelemahannya yaitu apabila koneksi jaringan kurang lancar, maka
akan menghambat proses pemanfaatan internet sehingga dirasa kurang efektif.
Kemudian karena kebebasan luapan informasi darinya, beberapa pengguna justru
tidak menggunakan etika saat menggunakan internet. Selain itu, terkadang masih
dijumpai informasi yang salah (hoax)
atau konten di beberapa situs yang tidak pantas diterima oleh usia tertentu
(misalnya anak-anak).
4. Media Edukasi Terintegrasi Internet
Media ini
disebut Yaumi (2018 : 153) sebagai piranti lunak berjejaring (online), sebagai lawan dari piranti
lunak bukan berjejaring (offline).
Piranti lunak berjejaring yaitu sistem pemrosesan informasi yang digunakan
secara langsung (live) untuk
mengembangkan produk pembelajaran, baik berupa gambar, teks, warna, slide, dan animasi. Sementara itu,
piranti offline menggunakan komputer/
laptop yang terlepas dari jaringan internet yang dapat disimpan melalui CD,
DVD, flash disk, atau disimpan dalam
bentuk dukumen file.
Saat ini, salah satu media komunikasi jarak jauh yang mudah didapat dan
diakses adalah sosial media. Setiap orang mengoperasikan dan menikmati segala
konten media tersebut. Inovasi juga diusahakan untuk mengembangkan fungsi dan
program sosial media. Jejaring sosial adalah situs di mana setiap orang membuat
web page untuk pribadi dan terhubung
dengan teman untuk berbagi informasi atau berkomunikasi. Jejaring sosial
terbesar antara lain YouTube, Facebook, Line, Instagram, Whatsapp, Twitter, dan lain-lain. Jika media tradisional menggunakan media
cetak atau broadcast, maka media
sosial ini didukung oleh internet. Media sosial mengajak siapapun yang tertarik
berpertisipasi dengan memberi kontribusi dan open feedback, serta
membagi informasi secara cepat dan tak terbatas.
Internet telah berhasil memposisikan dirinya menjadi media seperti media
cetak atau media broadcast yang lebih
dulu lahir berkat ciri-ciri berikut :
a. Pesan yang disajikan
tidak hanya diperuntukkan bagi satu orang saja, namun untuk beberapa orang.
Misalnya pesan melalui Facebook yang
dapat dishare, sehingga semua orang
akan mengetahuinya. Pesan yang disampaikan juga bebas, tanpa harus melalui
suatu Gatekeeper.
b. Pesan yang
disampaikan cenderung lebih cepat dibanding media lain.
c. Penerima pesan yang
menentukan waktu interaksi.
Internet menjadi media
baru bagi pendidik dalam mencari informasi dan ilmu pengetahuan. Sebagai sumber
informasi pembelajaran, internet adalah ajang pengumpulan hasil penelitian,
jurnal ilmiah atau non ilmiah, berita dari seluruh dunia dan tersedia selama sehari
semalam. Sumber ini biasanya disediakan oleh pihak institusi perguruan tinggi,
badan pemikir dan pusat penelitian dalam bidang tertentu. Internet bukan hanya
menjadi rujukan bagi pendidik, peserta didik, atau universitas, namun juga dapat
dimanfaatkan oleh semua golongan yang berminat.
Internet adalah perpaduan antara teknologi informasi dan teknologi
komunikasi, memiliki fungsi yang cocok sebagai sarana penyampaian bahan ajar.
Internet juga dibangun sebagai alat pengirim informasi dari suatu tempat ke
suatu tempat lain yang secara ideal, tanpa terhalang oleh faktor jarak dan
waktu.
B. Implementasi Media Edukasi Terintegrasi Internet di PAUD
Sebagaimana
teknologi sebaiknya
menjadi pendukung pembelajaran dan harus digunakan sebagai sumber tambahan
untuk memperluas akses terhadap informasi baru (Guernsey, 2010), media edukasi
terintegrasi internet juga harus memegang prinsip tersebut. Maka tujuannya
adalah agar pendidik menggunakan pengetahuan dan pengalaman mengenai
perkembangan anak dan memilih media yang paling tepat dan efektif. Dua pihak yang terlibat langsung dalam proses
pendidikan yaitu pendidik dan peserta didik. Di lembaga PAUD, dua pihak
tersebut yaitu pendidik PAUD dan anak usia dini dalam rentang usia 0 sampai
dengan 6 tahun. Untuk itu, bagian ini penulis kaji terhadap dua pihak tersebut,
menjadi : implementasi media edukasi terintegrasi bagi pendidik PAUD dan bagi
anak usia dini itu sendiri.
1. Implementasi Media Edukasi Terintegrasi Internet bagi Para Pendidik/
Guru PAUD
Perlu
diketahui bahwa teknologi pendidikan telah berkembang beberapa kali. Diawali dengan pendidikan yang menggunakan guru
sebagai sumber belajar tunggal dalam menghadapi siswa dengan bertatap muka
langsung. Perkembangan berikutnya guru dibantu sumber lain berupa media cetak (buku),
atau bahwa guru membagi perannya
dalam menyajikan ajaran melalui buku. Jadi guru masih harus menyeleksi buku dan
mengawasi ketat jalannya kegiatan belajar. Diakhiri dengan munculnya beragam media
komunikasi yang mengoper informasi pendidikan dan terpisah atau tanpa dikendalikan
guru. Sebelum arus globalisasi muncul, informasi pendidik yang terpisah dari
guru dioperkan melalui media elektronik (peralatan rekaman, radio, dan televisi). Kini setelah angin globalisasi berembus di seluruh
penjuru dunia, lahirlah media digital yang mampu menyebarluarkan informasi di
bidang apapun (termasuk pendidikan) melalui internet.
Untuk itu, para pendidik di segala jenjang pendidikan dituntut untuk mampu
menyelaraskan kemampuannya dalam mengasah-asih-asuh anak didiknya dengan
bantuan media digital tersebut.
Dengan
mengkoneksikan piranti kerasnya dengan internet, pendidik dapat menyalurkan
informasi pendidikan terhadap peserta didiknya. Ada baiknya untuk tidak serta
merta mengoper informasi tersebut, pendidik harus menyeleksi pantas tidaknya
informasi dengan usia, karakter, dan kebutuhan peserta didik. Pendidik boleh
saja mengakses situs pendidikan dari dalam maupun luar negeri.
Learning
Path (2016) mengidentifikasi beberapa jenis piranti online yang berisi konten visual, yang dapat digunakan tanpa harus
diunduh dan disalin.
a.
MindMeister, melalui www.mindmeister.com yaitu aplikasi pemetaan ide/ pikiran secara online. Alat ini memungkinkan pengunanya
untuk membuat (memvisualisasikan), berbagi, dan merepresentasikan atau mengelola
peta pikiran mereka secara online dan
offline.
b.
Bubbl.us, atau alat brainstorming
berbasis flash yang memungkinkan
pengguna untuk memetakan pikiran, ide cerita, dan tugas berkenaan dengan
pekerjaan rumah. Gambar dapat mudah diciptakan meski alat gratis ini akan
membantu pelajar visual belajar produktif dan efisien.
c.
Thinkature, melalui www.crunchbase.com di mana memungkinkan adanya chatting di tempat kerja visual. Piranti
ini dilengkapi fitur khusus lain termasuk kemampuan untuk menggambar, kode
warna, diagram, dan mengedit pikiran/ ide.
d.
Visuwords atau Visual Dictionary, melalui https://visuwords.com yang merupakan kamus online berbasis grafis untuk mencari makna dari kata dan konsep.
Piranti ini mengaitkan konsep dan kata untuk mendorong pemahaman tentang
kosakata.
e.
Teacher Tube, melalui www.teachertube.com yang hampir serupa dan sesuai dengan YouTube, tapi dirancang untuk
memungkinkan pelaku pendidikan agar berbagi sumber daya pendidikan dalam bentuk
video, audio, dokumen, foto, grup, dan blog yang seuai topik pembelajaran.
f.
My Learning Tube, melalui www.mylearningtube.com yang sifatnya gratis dan bermaksud untuk menyimpan
video pendidikan dari para pendidik atau instruktur, dan peserta didik. Video
dalam situs ini akan mengatasi berbagai kesulitan dalam belajar bagi pembelajar
visual.
g.
Pics4Learning, melalui www.pics4learning.com yang menyediakan gambar perpustakaan gratis
yang relevan dengan topik pembelajaran bagi pendidik dan peserta didik. Kategori
yang tersedia yaitu : animals
(hewan), plants (tumbuhan), weather (cuaca), space (angkasa), oceans
(lautan), countries (negara), food (makanan), toys (mainan), signs
(tanda), education (pendidikan), science (pengetahuan), art (seni), music (musik), culture
(budaya), history (sejarah), flags (bendera), maps (peta), architecture
(arsitektur), dan lain sebagainya.
Selain
itu, pendidikan masa kini juga dapat dibantu oleh social media yang dimaknai oleh Bosman dan Zagenczyk (Yaumi, 2018 :
193) sebagai fenomena luas berfokus pada keterhubungan, saling berbagi satu
sama lain, dan kerjasama. Liu (2010) menambahkan bahwa social media untuk membantu pendidikan perlu didukung oleh piranti
lunak online, mereka adalah Facebook, Wiki, YouTube, dan LinkedIn. Selanjutnya akan penulis jelaskan
sedikit tentang piranti online tersebut,
dengan tambahan beberapa piranti lain yang
kebetulan pernah diakses penulis.
a.
Facebook, melalui www.facebook.com menjadi salah satu situs sosial paling
populer di sejumlah negara. Awalnya sekadar untuk ajang cari teman dan tukar
pesan, namun kini mampu pula membantu pendidikan di luar lembaga dengan
melakukan status sharing yaitu
berbagi materi atau informasi tertentu, dapat dishare di grup yang diikuti. Lembaga PAUD kini banyak yang
memanfaatkan fitur group di facebook untuk menunjukkan dokumentasi
kegiatan anak di lembaga kepada orangtua/ wali anak didik dalam bentuk unggahan
foto maupun video.
b.
Wiki atau Wikipedia, yaitu proyek ensiklopedia multibahasa dalam jaringan
bebas dan terbuka yang dimiliki oleh Wikimedia
Foundation. Situs ini dapat diakses melalui www.wikipedia.org, di mana pengguna dapat mencari informasi
apapun, termasuk bidang pendidikan. Meski masih diragukan kebenaran dan
kebaruan informasinya, situs ini tetap dijadikan rujukan beberapa pihak. Tak
terkecuali bagi pendidik PAUD yang ingin mencari informasi tentang tema belajar
tertentu, misalnya tentang gunung meletus yang dijelaskan pula oleh Wikipedia.
c.
YouTube, penggunanya dapat mengakses video atau musik pilihannya, atau unggahan
konten asli melalui www.YouTube.com, bisa dibagikan pada teman, keluarga, bahkan
orang-orang di seluruh dunia. Adapun channel
(saluran) dari YouTube yang
berisi konten pendidikan adalah : SmarterIndo
(fisika, kimia), Yufid EDU
(IPA, PAI), Kelas Pagi, Kok Bisa? dan Sains Bro (gejala, fenomena
sehari-hari), MakinPandai
(pengetahuan umum, sains, teknologi), Kamu
Harus Tahu! (informasi umum berbentuk animasi 2D), Hujan Tanda Tanya (sains, teknologi, sosial), Quipper (materi, video
pembelajaran, latihan soal), Ayo Mikir
(psikologi, astronomi), Arsypedia
(pendidikan, hiburan, animasi), Yeiy
Animation (serial animasi anak), DW
Indonesia (inovasi, teknologi), Institut Teknologi Bandung (materi
kuliah, seminar ilmiah, kegiatan kuliah umum), Tanya-Tanya.com (video pembelajaran, tes online), dan Zenius Education (materi, video, motivasi). Sedangkan
berikut adalah channel pendidikan
dari luar negeri : SmarterEveryDay
(IPA), Film Riot (pembuatan
film), Tom Scott dan Vsauce (topik unik), ColdFusion (sejarah, biografi), engineerguy (teknik), CGP Grey (politik, sosial,
geografi, psikologi), Nerdwriter1
(sosial, politik), dan funfunfunction.
Pendidik PAUD yang kehabisan ide atau sulit mempersiapkan materi belajar dapat
dibantu YouTube dengan pilihan channel yang sesuai.
d.
LinkedIn, adalah situs web jaringan sosial berorientasi bisnis, terutama
digunakan untuk jaringan profesional. Meski orientasi awalnya adalah untuk
bisnis, namun para pelaku pendidikan juga ikut tergabung dalam jaringan ini
dengan tujuan untuk menjalin hubungan kerja yang lebih luas dengan pihak di
seluruh dunia dengan tetap di bidang pendidikan. Pendidik PAUD yang ingin
memiliki jaringan yang lebih luas dapat mendaftar di LinkedIn dan bertemu dengan profesional PAUD lain.
e.
Instagram atau layanan
media sosial online untuk saling
berbagi foto dan video melalui www.instagram.com. Pendidik PAUD yang tertarik menggunakan
media ini perlu memfollow (ikut) akun
yang mendukung profesinya atau mencari inspirasi terkait bidang PAUD dengan
cara mengetikkan kata kunci kindergarten,
craft, art, DIY, toy,
dan lain-lain di searchbox.
Meskipun file yang diinginkan tidak
bisa diunduh dalam perangkat keras, pengguna masih bisa menyimpannya di akun
media.
f.
Pinterest, adalah layanan media sosial yang memungkinkan pengguna untuk mengunggah
foto atau gambar dan video sesuai dengan kategori album atau folder yang tersedia. Fiturnya meliputi :
halaman utama (home, terdapat foto/
gambar, video yang dipin oleh akun yang diikuti, rekomendasi akun lain untuk
diikuti, pencarian akun lain), tambahkan pin
(mengunggah foto gambar, video). Melalui media ini, pendidik PAUD dapat
memperoleh inspirasi tentang hal-hal yang berkaitan dengan seni untuk anak
(melipat kertas, menggambar).
g.
Khan Academy, melalui
www.khanacademy.org yang diciptakan demi misi menyediakan
pendidikan gratis kelas dunia untuk siapa dan kapan saja (tertera di bagian home). Situs ini menyediakan video asli
yang diterjemahkan ke berbagai bahasa berisi materi matematika (TK, SD, SMP,
SMA), IPA (fisika, kimia, biologi, kosmologi, astronomi, teknik elektro,
kesehatan, obat), ekonomi dan keuangan (makro dan mikro ekonomi, pemasaran),
komputer (program komputer, sains komputer), seni dan kemanusiaan (sejarah,
politik, pemerintahan, sipil, musik, tata bahasa, Seni Islami, seni purba, seni
di Asia, seni di Afrika, seni di Oceania), hingga persiapan ujian (SAT, MCAR,
NCLEX-RN, GMAT, CAHSEE, IIT JEE, dan LSAT). Para pendidik PAUD dapat mencari
informasi tentang anak dalam bentuk video, artikel, atau latihan soal
menggunakan kata kunci childhood. Untuk
pengaksesan yang lebih luas dapat melalui www.international.khanacademy.org.
h.
m-edukasi melalui http://m-edukasi.kemdikbud.go.id yang merupakan rumah belajar (online) untuk semua kalangan dengan
slogan “Belajar di mana saja, kapan saja,
dengan siapa saja”. Diatur oleh Kemdikbud bagian Balai Pengembangan
Multimedia Pendidikan dan Kebudayaan (BPMPK), bertujuan untuk membangun model
pembelajaran berbasis multimedia bagi pendidikan dan kebudayaan. Menu kontennya
berupa virtual labatorium, katalog media, e-budaya,
stok media, teaching aids, dan mobile online; yang menyediakan materi
untuk semua mapel SD hingga SMA, serta materi tematik untuk jenjang PAUD. Dapat
diakses dan diunduh pendidik untuk kemudian disajikan di hadapan anak.
2. Implementasi Media Edukasi Terintegrasi Internet bagi Anak Usia Dini
(AUD)
Internet makin mudah untuk diintegrasikan ke
dalam media lain. Artinya, keempat media sebelumnya yaitu media visual, media
audio, media audio visual, dan yang berbasis komputer—mereka dapat
diintegrasikan penggunanya dengan internet. Melalui internet, kita bisa melihat
gambar yang monokrom maupun yang berwarna, mendengar suara atau lagu, bahkan
menonton gambar bergerak dengan iringan suara dan musik. Diawali dengan komputer,
kini beberapa perangkat lain juga bisa mengakses internet. Tergantung pilihan
pengguna dalam memilih alat mana yang lebih praktis, lebih efektif, dan
terjangkau, seperti : ponsel pintar atau smartphone,
laptop, notebook, dan lain
sebagainya. Namun apapun alatnya yang dikenalkan pada anak, orang dewasa perlu
menyiasati agar efek positif saja yang terpaparkan bagi anak. Jika sudah benar,
maka anak tidak hanya akan melek oleh
alat yang terintegrasi internet tersebut, namun juga akan terstimulus dalam
cara berpikirnya, kemampuan dalam problem
solving, dan kreativitasnya.
Saat ini anak-anak
hidup dan tumbuh nyaman dengan piranti digital yang mungkin masih membingungkan
orangtua dan kakek-nenek mereka (Berson dan Berson, 2010). Dengan memberi
pendidikan yang tepat, anak akan memperoleh landasan kuat bagi masa depannya.
Internet adalah jaringan global antar komputer untuk berkomunikasi di seluruh
dunia (sekolah, universitas, museum, institusi, riset, bank, perusahaan,
pribadi, stasiun TV/ radio). Pengajaran internet bagi anak mulai dipikirkan sejak beberapa tahun lalu
saat beberapa tempat kursus komputer di Jakarta membuka program “Internet for Kids”. Sejalan dengan hal
tersebut, terkadang masih ada beberapa hal yang mungkin lepas dari perhatian
kita, karena begitu mudahnya informasi didapat oleh siapa saja yang dapat
mengakses internet. Maka anak-anak pun, tanpa bimbingan dan pengarahan yang
tepat, pasti akan terimbas oleh dampak negatifnya. Untuk itu, penulis sajikan pendapat
Pursitasari (2014) tentang tahapan dalam mengakses internet pada anak usia dini :
a.
Usia 3-5 tahun, anak akan mendapatkan pengalaman baru saat pertama kali
mengakses internet seperti mengakses aplikasi khusus balita untuk menstimulus
motorik, bicara, eksplorasi, dan lain-lain. Peran orangtua sangat dibutuhkan
untuk menjaga keselamatan anak dan meyakinkan bahwa anak mendapat pengalaman
yang tepat, menyenangkan, sambil memperkuat ikatan emosional antara orangtua
dan anak.
b.
Usia 5-7 tahun, anak di usia ini sudah ingin bereksplorasi sendiri saat
menggunakan internet. Orangtua perlu menyeleksi situs yang pantas dan yang
tidak. Namun, jangan juga terpaku pada bagaimana cara agar situs yang tidak
pantas tidak dibuka oleh anak, tapi bagaimana caranya agar anak bebas
mengeksplorasi dan mendapat temuan baru dengan batasan. Tetap dampingi agar
menciptakan rasa nyaman pada anak.
c.
Usia 7-10 tahun, anak ingin meminta kebebasan lebih dari orangtua. Anak
ingin berinteraksi dengan orang lain selain keluarga, di mana faktor teman dan
kelompok berpengaruh cukup signifikan bagi anak. Hal terpenting adalah orangtua
tetap mengawasi apa yang anak akses dengan berbagai cara seperti tidak
memfasilitasi komputer terintegrasi internet di kamar anak, namun pasang di
tempat di mana keluarga dapat mengawasi. Penting pula untuk menggunakan software filter dan memasang search engine khusus bagi anak.
Berikan pula batas waktu dalam mengakses internet yang disepakati antara anak
dan keluarga.
Dengan mengetahui tahapan akses internet bagi anak, harapannya internet
hanya mengoper efek positif bagi anak, bukannya hal-hal yang mubah. Adapun efek
positif internet bagi anak-anak (Hasniar,
2016) di antaranya yaitu :
a.
Dari internet, pengaruh
multimedia pada anak didapat dari pengaruh konten audio visual. Berkat tayangan
audio visual yang mengajarkan secara berulang-ulang, anak menjadi lebih
terlatih.
b.
Anak mendapatkan banyak
informasi dari internet.
c.
Internet membawa anak untuk
berinteraksi dan tukar informasi dengan yang lainnya menggunakan situs jejaring
sosial atau situs komunitas.
d.
Internet membantu anak
dalam pendidikan, yaitu dalam pembelajaran dan mengembangkan keterampilan,
bakat dan ilmu yang dimiliki.
Selanjutnya, penulis sajikan pula saran dari
Mangoenprasodjo (2004) jika ingin mengenalkan media edukasi terintegrasi
internet bagi anak usia dini :
a.
Sesuaikan dengan usia. Jika anak masih berusia di bawah tiga tahun, maka
cukup membiarkan anak memegang piranti keras seperti mouse, keyboard, dan
lain-lain. Hal tersebut membantu anak mengembangkan keterampilan motorik halus.
Di atas usia tersebut, berpikir anak makin berkembang, jadi mulai kenalkan
program internet yang mendidik. Misalnya, pengenalan nama dan suara hewan
melalui video streaming dari YouTube, atau membuka situs-situs
pendidikan.
b.
Orangtua harus menemani. Sebisa mungkin sisihkan waktu menemani setiap
kali anak mengakses internet untuk mengarahkan, komunikasi, dan keamanan
(terutama jika kemampuan akses internet anak semakin bertambah). Ada baiknya
melengkapi piranti keras dengan password
agar anak tidak menggunakannya tanpa pengawasan.
c.
Pilihkan program internet yang tepat, apa yang bersifat edutainment (pendidikan), games (permainan), infotainment (informasi), atau hanya hiburan. Program yang tepat adalah
yang meningkatkan kemampuan mandiri, berpikir, dalam problem solving, dan memicu kreativitas. Jika terpaksa membolehkan
program games, pilih yang tidak
menonjolkan unsur kekerasan dan agresivitas. Beberapa program yang berisi konsep
abstrak akan merangsang anak memahami muatan belajar di sekolah, seperti video streaming tentang siklus hujan.
Terdapat pula program aplikasi yang membantu anak belajar bahasa atau
matematika. Selain itu, berbagai informasi dan permainan menarik juga dapat diperoleh
dari beberapa situs internet, tentunya dengan bantuan orang dewasa.
Untuk menguatkan, Mangoenprasodjo (2004)
menyarankan beberapa situs internet yang menarik dan pantas untuk dikenalkan
pada anak usia dini, berikut :
a.
www.menlh.co.id atau acil à dari situs resmi departemen lingkungan
hidup, anak bisa mempelajari berbagai hal-hal yang berkaitan dengan lingkungan
hidup dan ilmu pengetahuan alam. Materi dalam situs ini dapat menunjang
jalannya pembelajaran di sentra bahan alam.
b.
www.bbc.co.uk atau cbeebies atau teletubbies à anak bisa belajar sambil bermain lewat ragam
permainan dan berbagai bahan pelajaran yang disajikan dengan penuh warna yang
menarik. Materi dalam situs ini dapat menunjang jalannya pembelajaran PAUD,
tepatnya untuk menstimulus kemampuan fisik motorik dan kreativitas seni.
c.
www.pbskids.org atau http://www.sesamestreet.org/ à belajar melalui metode yang menghibur.
Materi dalam situs ini juga dapat menunjang jalannya pembelajaran fisik motorik
dan kreativitas seni anak.
d.
www.kidscom.com à dilengkapi dengan sarana chat room. Materi situs ini dapat
menunjang pembelajaran PAUD di sentra persiapan, yaitu untuk menstimulus
kemampuan bahasa dan berbicara anak.
e.
www.surfnetkids.com à berisi permainan, informasi mengenai ilmu
pengetahuan alam yang sesuai dengan berbagai tingkatan usia anak. Materi situs
ini dapat menunjang pembelajaran di sentra bahan alam.
f.
www.webanak.com à terdapat berbagai cerita tentang Nabi dan
Rasul, dan berbagai pengetahuan tentang agama Islam. Ini tepat bagi lembaga
PAUD yang berbasis Islam Terpadu (IT), yaitu membantu pendidik di sentra agama,
sentra peran, dan sentra persiapan.
g.
www.unikids.com à mengajak anak agar belajar membaca, menyanyi,
berhitung, dan mengenal dongeng tentang benua di dunia. Materi ini dapat
menunjang pembelajaran mengembangkan bahasa, fisik motorik, seni, sekaligus
mengenal tentang bumi di sentra bahan alam.
Sumber lain juga mengusulkan beberapa
situs-situs pendidikan bagi anak yang sekarang sudah banyak ditemui di
internet, di antaranya :
a.
Starfall à menampilkan
tema utama belajar membaca, menyusun huruf, cerita komik, dan cerita non
fiksi. Dapat diakses di starfall.com.
b.
CoolMath à website
belajar matematika melalui games
interaktif untuk anak usia 3-12 tahun. Dapat diakses di CoolMath-Games.com.
c.
Make Me Genius à dengan jargon “akan
membuat anak jenius" dan membuat konten yang berkaitan dengan
pelajaran sains yang menarik. Dapat diakses di http://www.makemegenius.com/.
d.
National Geographic Kids à bagi
anak yang menyukai kehidupan binatang, alam bebas, dan berbagai eksperimen
sains. Dapat diakses di http://kids.nationalgeographic.com/.
e.
The KIDZ Page à game dan aktivitas edukasi mulai dari mewarnai, puzzle, dan bermain kata. Dapat diakses
di http://thekidzpage.com/.
f.
How Stuff Works à sains
anak yang diajarkan melalui game,
kuis dan video edukasi. Dapat diakses di http://www.howstuffworks.com/.
g.
Fun Brain à pembelajaran
matematika dan membaca untuk anak pra-sekolah hingga 8 tahun. Dapat diakses di http://www.funbrain.com/.
h.
Nick Jr. à aneka kreativitas, belajar musik, puzzle, dan main angka/ bentuk. Selain bermain online, hasil karya dapat dicetak dan disimpan sebagai
kenangan. Dapat diakses di http://www.nickjr.com/.
i.
Scholastic à aktivitas
sesuai tingkat usia anak mulai dari prasekolah hingga menengah atas. Dapat diakses
di http://www.scholastic.com/.
j.
Disney Jr. à bertema
Disney, memuat game memori, mewarnai, atau mencocokkan warna. Dapat diakses di http://disneyjunior.com/.
k.
Exploratorium à mengajak anak belajar aneka ilmu pengetahuan yang
menarik. Dapat diakses di http://www.exploratorium.edu/.
l.
Discovery Kids à mengenal
tanaman ataupun binatang dengan game,
kuis, atau puzzle. Dapat diakses di http://discoverykids.com/.
m.
Kids Know It à pembelajaran
tentang binatang, astronomi, kimia, geografi dan pengetahuan lain melalui film
edukasi dan bacaan ilmiah ringan namun menarik. Dapat diakses di http://kidsknowit.com/.
n.
Learning Games for Kids à game bermain
kata, sains, dan seni. Dapat diakses di http://www.learninggamesforkids.com/.
o.
Old Farmer's Almanac for Kids à berisi ilmu alam seperti : bentuk bulan, cara hidup
binatang, cuaca bahkan mencatat berbagai kejadian penting pada setiap tanggal
tertentu yang ditampilkan melalui kuis yang interaktif. Dapat diakses di http://www.almanac4kids.com/
Selain gagasan Mangoenprasodjo tersebut,
penulis menyarankan beberapa media sosial online
yang boleh diakses oleh anak dalam pengawasan orangtua.
a.
YouTube, yaitu anak dapat mengakses konten pendidikan dari channel (saluran): Yufid
EDU (IPA, PAI), Kok Bisa?
(gejala, fenomena harian), MakinPandai
(pengetahuan umum, sains, teknologi), Kamu
Harus Tahu! (informasi umum dalam animasi 2D), Hujan Tanda Tanya (sains, teknologi, sosial), Arsypedia (pendidikan, hiburan,
animasi), atau Yeiy Animation
(animasi anak). Untuk channel luar
negeri yang sekiranya pantas bagi anak adalah : SmarterEveryDay (IPA), dan Tom Scott atau Vsauce
(topik unik). Selain mengakses video dari channel
edukasi, anak juga dapat mengakses video musik/ lagu anak-anak yang biasanya
berbentuk animasi penuh warna-warni.
b.
Facebook, boleh diakses anak yang tentu saja hanya pada konten yang pantas bagi
anak. Orangtua boleh mendampingi anak melihat-lihat apa yang dibagi oleh sebuah
akun facebook, atau mengakses grup sekolah yang membagikan
dokumentasi kegiatan anak saat belajar di sekolah.
c.
Wiki atau Wikipedia, diperbolehkan bagi anak yang sebaiknya sudah lancar
membaca dan memahami bahasa. Anak dapat mencari informasi tertentu dengan
mengetikkan kata kunci yang relevan. Misalnya ingin mencari tahu tentang fauna
langka di Indonesia, maka bisa diketikkan “komodo”,
“cendrawasih”, atau “orangutan” di search box.
d.
Instagram dan Pinterest, juga diperbolehkan asal memuat konten yang
ramah anak. Dapat dicari foto/ gambar dan video tentang seni melipat kertas
dengan mengetik kata kunci origami di
search box.
e.
m-edukasi boleh diakses anak dengan bantuan pendidik/
orang dewasa lain. Setelah diunduh dari situs, materi kemudian dibuka dan
disajikan pada anak. Beberapa materi mungkin saja ditampilkan dengan iringan
lagu/ musik; atau ditambah dengan rekaman video dan diakhiri dengan kuis
sederhana, bahkan games yang tentunya
disukai anak.
BAB III
SIMPULAN & SARAN
A. SIMPULAN
Media
internet masa kini mampu membantu manusia modern yang berprofesi di bidang
pendidikan sebab media tersebut memiliki nilai-nilai pendidikan yang boleh
diterapkan pula di bidang PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini). Jika sesuai dengan
fungsinya, internet dapat menjadi sumber belajar yang diperoleh pendidik
melalui fasilitas-fasilitas yang tersedia di dalamnya.
Internet telah berhasil memposisikan dirinya menjadi media layaknya
media cetak atau media broadcast yang
lebih dulu lahir. Sebagai media edukasi, internet di bidang pendidikan jenjang PAUD akan dimanfaatkan
oleh pendidik PAUD dan anak-anak usia dini yang berada dalam rentang usia 0
sampai dengan 6 tahun.
B. SARAN
Supaya internet dapat bertindak sebagai penyedia informasi bagi
penggunanya secara jujur, perlu dipertimbangkan beberapa hal sebelum
memanfaatkannya. Jika orang dewasa mungkin mampu bijak, namun tidak bagi
kalangan manusia berusia muda yang perlu dibimbing dan diarahkan. Dengan memberikan
bimbingan dan pengarahan yang tepat, para pengguna berusia muda (yaitu remaja
dan anak-anak) tidak akan terimbas oleh efek negatifnya. Harapannya, kedua
golongan tersebut tidak akan terpengaruh begitu saja oleh informasi salah atau
konten dari fasilitas internet yang tidak pantas diterima oleh mereka.
DAFTAR PUSTAKA
Admiranto, A. Gunawan. (2010). Pengantar Memahami Semiotika Media/ Danesi, Marcel (Cetakan I).
Yogyakarta : Percetakan Jalasutra
Anak dan Internet. Diakses pada tanggal 19
November 2018 dari http://pepak.sabda.org/24/nov/2005/anak_anak_dan_internet.
Ayu, Diah. (2017). 19+
Channel YouTube edukasi terbaik di Indonesia. Diakses pada 18 November 2018
dari www.saintif.com
Hasniar. (2016). Dampak
Pemanfaatan Media Internet terhadap Perkembangan Jiwa Agama Anak Usia Dini di
Rajamiatul Khaer Makassar. Makassar : Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN
Alauddin
KampusUNJ.com. (2016). 19 YouTube Channel Edukatif di Indonesia dan Luar Negeri. Diakses
pada 18 November 2018 dari www.kampusunj.com
Kominfo. (2017). Wujudkan
Internet Ramah Anak, Peta Jalan Muluskan Sinergisitas Stakeholders. Jakarta
: Kementerian Kominfo. Diakses dari https://www.kominfo.go.id/content/detail/10400/wujudkan-internet-ramah-anak-peta-jalan-muluskan-sinergisitas-stakeholders/0/berita_satker pada 17 November 2018
Mangoenprasodjo, A. Setiono. (2004). Pengasuhan Anak di Era Internet : Mitos TELEVISI, Komputer, Spiritual
Parenting, hingga Sex Education (Cetakan I). Yogyakarta : THINKFRESH
(TF.01.2004)
Masunardi. Beberapa Website Edukasi untuk Anak Kita.
Diakses pada tanggal 19 November 2018 dari https://www.kompasiana.com/
Pursitasari. Devi. (2014). Pengenalan Internet dan Media Sosial pada
Usia Dini. Diakses pada tanggal 19 November 2018 dari ilmuti.org: Pursitasari_Pengenalan_Internet_&_Media_Sosial_Pada_Usia_Dini.pdf.
Tujuan,
Manfaat, dan Fungsi Internet. Diakses
pada tanggal 17 November 2018 dari http://www.fungsiklopedia.com/fungsi-internet/
Ulfa, Saida. (2016). Pemanfaatan Teknologi Bergerak sebagai Media Pembelajaran bagi Anak
Usia Dini, Edcomtech Volume 1, Nomor 1, April 2016. Malang : Universitas Negeri
Malang.
Yaumi, Muhammad. (2018). Media dan Teknologi Pembelajaran. Jakarta : PRENADAMEDIA GROUP
http://m-edukasi.kemdikbud.go.id
Komentar
Posting Komentar
[tetaplah sopan, bersahabat dan bijaksana]