MEDIA EDUKASI PAUD YANG TERINTEGRASI INTERNET

MEDIA EDUKASI TERINTEGRASI INTERNET

DAN IMPLEMENTASINYA DI BIDANG PAUD

 

 

[Tugas Mata Kuliah Pembelajaran Teknologi & Sains AUD]

Disusun oleh Yefie Virgiana  & Dwitirta Mayasari  (virgiana15shy@gmail.com)



BAB I

PENDAHULUAN

 

A.   Latar Belakang

Marcel Danesi (2002) menyatakan bahwa media atau medium berasal dari bahasa Latin yaitu medius yang berarti di tengah-tengah atau di antara, yaitu satu cara untuk merekam gagasan pada satu permukaan tertentu (dinding gua, sepotong kayu, kertas papirus, dan sebagainya) menggunakan teknologi yang sesuai (alat ukir, pigmen warna, stilus, dan sebagainya). Secara lebih umum, medium dapat didefinisikan sebagai cara fisik bagaimana sistem ‘tanda’ (piktograf, karakter alfabet) perekam gagasan dapat diaktualisasikan (Admiranto, 2010 : 2).

Dilanjutkan oleh Admiranto (2010 : 8) bahwa media tersebut memiliki tipe-tipe sebagai berikut : (1) Media alami—yang memancarkan gagasan dengan cara berbasis biologis (melalui suara, ekspresi wajah, gerakan tangan); (2) Media buatan—bagaimana gagasan direpresntasikan dan dikirimkan menggunakan satu artefak tertentu (buku, lukisan, patung, surat, dan sebagainya); dan (3) Media mekanis—bagaimana gagasan dikirimkan menggunakan peralatan mekanis temuan manusia seperti telepon, radio, televisi, komputer, dan lain-lain.

Untuk itu dapat disimpulkan bahwa media alami sama dengan media biologis, sedangkan media buatan serta media mekanis sama dengan media non biologis. Kemudian media non biologis dibagi kembali menjadi tiga jenis berdasarkan cara menguraikan pesan (mode pengungkapan/ enunciative mode), yaitu : (1) media cetak—yang memungkinkan orang untuk mengungkapkan pesan verbal pada batu, lukisan dinding, papirus, kertas, dan bahan yang dapat merekam pesan; (2) media elektronik—yang memungkinkan pengungkapan melalui saluran elektronik, atau peralatan rekaman, radio, dan televisi; dan (3) media digital—atau sistem-sistem berbasis komputer seperti internet dan World Wide Web (www). Ketiga pembagian tersebut penulis anggap sebagai perkembangan media sejak awal kemunculannya hingga kini, yaitu berkembang sejak media cetak sederhana, dilanjutkan dengan media elektronik, hingga media digital sebagai media paling canggih.

Sesuai dengan topik, maka penulis tidak akan terlalu banyak mengkaji tentang media cetak dan media elektronik. Penulis akan mengkaji tentang media digital internet yang dapat pula membantu manusia modern yang berkecimpung di dunia pendidikan sebab media tersebut memiliki nilai-nilai edukasi/ pendidikan. Penulis juga akan membahas bagaimana implementasi nilai-nilai edukasi dari internet jika diterapkan di bidang PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini). Sebagai awal, penulis mengkaji dari pendapat Admiranto (2010 : 8) bahwa internet adalah suatu matriks jaringan penghubung komputer di seluruh dunia, melalui bantuan www (world wide web) atau server informasi yang tersusun atas berbagai situs dan file yang saling terhubung, yang dapat diakses menggunakan browser.

Melalui internet dan jaringannya yang lancar, para pengguna dapat mengakses informasi seluas-luasnya secara online. Mereka dapat mengakses dari berbagai perpustakaan, museum, database, dan memegang sumber primer tentang berbagai sejarah kejadian, gejala atau fenomena kehidupan, biografi atau profil seseorang, rekaman, laporan, data statistik, dan informasi lainnya. Dunia yang sudah sempit setelah lahirnya televisi menjadi makin sempit saja berkat kehadiran internet. Hal-hal yang sebelumnya ada menjadi tergeser bahkan tersingkirkan. Apa maksudnya? Jual beli di pasar atau toko tergeser oleh perdagangan online. Layanan transportasi umum yang tradisional tergeser oleh transportasi pesan online. Berita yang dicetak di surat kabar kalah cepat tersampaikan bagi pembaca oleh online news. Keunikan surat menyurat tergantikan oleh perpesanan online. Pembelian tiket yang harusnya antri di loket dimudahkan dengan pesan tiket online sambil duduk santai, begitu pula saat menginginkan makanan minuman pereda lapar dan haus. Sungguh aksi yang luar biasa dari internet di kehidupan manusia modern masa kini.  

Internet tidak hanya diperuntukkan bagi orang dewasa yang lancar baca tulis hitung saja, sebab anak-anak masa kini juga mampu menggunakannya. Bahkan kemampuan beberapa anak justru melebihi orangtua dalam mengakses internet. Untuk itu, perlu adanya internet yang mampu bersikap ramah pada anak. Sebuah ide Kementerian Kominfo (2017) tentang internet ramah anak untuk memuluskan sinergisitas stakeholders, diiringi pernyataan bahwa internet dapat membantu membangun potensi dan pengetahuan positif tak terbatas bagi generasi muda. Meski demikian, internet memuat pula ragam ancaman serius bagi generasi muda. Sebut saja, sebaran konten yang melanggar hukum mulai dari pornografi radikalisme, hingga perilaku online tidak patut berupa perundungan dan pedofilia. Inilah yang menyebabkan internet memiliki nilai cela atau kelemahan dibanding fungsi utamanya sebagai sumber informasi dan penghubung komunikasi. Maka dari itu, penggunaan internet perlu sekali diwaspadai, sehingga efek positif saja yang diterima oleh para pengguna sekaligus menimimalisir efek-efek negatifnya.

Kekhawatiran serupa juga pernah dikaji oleh Mangoenprasodjo (2004) yang menyatakan bahwa internet tidak lagi menjadi barang baru lagi bagi ribuan anak dan remaja. Pasalnya, mereka bukan hanya sekadar mengenal, tapi juga mampu secara aktif menggunakan alat tersebut untuk menambah pengetahuan. Meskipun membantu dalam meningkatkan minat anak-anak; internet juga mempunyai sisi buruk dan membahayakan bagi mereka yang belum cukup umur.

 

B.   Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan sebelumnya, penulis lantas merumuskan masalah ke dalam dua poin utama sebagai berikut :

1.     Bagaimana konsep media edukasi terintegrasi internet?

2.     Bagaimana implementasi media edukasi terintegrasi internet di bidang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)?

 

C.   Tujuan Penulisan

Sesuai dengan latar belakang dan masalah yang telah dirumuskan, makalah ini memiliki tujuan sebagai berikut :

1.     Memahami tentang konsep media edukasi terintegrasi internet, sehingga mengetahui tentang pengertian dan fungsi internet, kelebihan kelemahan internet, serta media edukasi yang terintegrasi internet.

2.     Memahami tentang bagaimana mengimplementasikan media edukasi yang terintegrasi internet di bidang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), yaitu bagi pendidik/ guru PAUD dan anak usia dini (AUD) itu sendiri.

 

 


 

BAB II

PEMBAHASAN

 

Media internet adalah sebuah media online, di mana para pengguna dapat berpartisipasi dengan mudah, berbagi dan menciptakan isi dengan menggunakan jejaring secara online. Bentuk media sosial yang paling umum digunakan seluruh dunia dan dapat diakses apabila pengguna menggunakan internet antara lain blog, wiki, dan skype. Jejaring sosial seperti facebook, twitter, YouTube, dan sebagainya adalah jenis media yang dikategorikan sebagai media sosial. Internet dapat diartikan sebagai jaringan komputer luas dan besar yang menghubungkan pemakai komputer dari suatu negara ke negara lain di seluruh dunia di mana di dalamnya terdapat berbagai sumber daya informasi dari mulai yang statis hingga dinamis dan interaktif. Secara umum terdadapat banyak manfaat yang diperoleh apabila seseorang mempunyai akses internet. Kita dapat menjelajah ke negara lain melalui dunia maya tanpa perlu ke sana. Kita dapat berkomunikasi atau bertransaksi bisnis melalui internet dan masih banyak manfaat lain di saat berada di dunia maya ini. Berikut ini kami akan membehas tentang definisi media terintegrasi internet dan nilai kegunaannya di bidang pendidikan anak usia dini (PAUD).

 

A.   Konsep Media Edukasi Terintegrasi Internet

1.     Pengertian dan Fungsi Internet

Internet berasal kata international network atau sebuah jaringan komputer sangat besar yang terdiri atas jaringan-jaringan kecil yang saling berhubungan di seluruh dunia. Internet adalah istilah pendek dari inter-network. Secara harfiah berarti jaringan komputer yang menghubungkan beberapa rangkaian. Jaringan internet juga berarti jaringan komputer yang mampu menghubungkan komputer di seluruh dunia sehingga berbagai jenis dan bentuk informasi dapat beredar antar belahan dunia secara instan dan global. Ramhot mendefinisikan internet sebagai  gabungan dari wide area network (WAN). Interconnection Networking atau lebih dikenal sebagai internet diartikan Randall dan Latulipe, sebagai suatu jaringan global di dalam jaringan komputer. Dengan demikian, dapat ditegaskan bahwa internet adalah jaringan yang bersifat global. Tidak pandang di mana dan siapa saja bisa berkomunikasi dan mengakses berbagai informasi dalam segala bidang.

Internet memberikan layanan meliputi : World Wide Web (WWW), E-Mail (surat elektronik), Internet Relay Chat (IRC), Mailing List, Newsgroup, dan File Transfer Protocol (FTP). Setiap layanan tersebut memiliki fungsi masing-masing. Melihat fungsinya, World Wide Web (WWW) bertugas mengambil, memformat dan menampilkan informasi (teks, audio, grafik, video). Terdapat sekitar 2800 jurnal yang dapat diakses elektronik menggunakan fasilitas web satu ini, termasuk kemampuan untuk mengakses data perpustakaan di seluruh dunia. E-Mail atau surat elektronik berkaitan langsung dengan pribadi tanpa dibatasi waktu, ruang (tempat, negara, kota), atau birokrasi. IRC adalah komunikasi interaktif antara pengguna internet melalui server IRC tertentu, yaitu aplikasi yang memungkinkan pengguna berkomunikasi secara real-time dengan pengguna lain. Mailing List (daftar alamat surat) adalah diskusi elektronik jarak jauh menggunakan E-Mail.

Sementara itu, Cepi Safruddin dan Jabar (2002: 117-118) juga menyatakan beberapa fasilitas yang disediakan internet berupa hal-hal berikut :

a.     E-mail, digunakan untuk mengirimkan pesan tertulis dengan sangat cepat tanpa harus terbatas oleh lokasi atau kondisi geografis.

b.     Mailing List, untuk menerima e-mail atau berita otomatis suatu topik.

c.     Newsgroup, digunakan untuk menemukan dan saling tukar-menukar pesan atau berita tentang suatu topik yang diberitakan.

d.     World Wide Web (www) merupakan data bank yang besar dalam bentuk citra bergerak, grafik, teks, suara, tentang berbagai hal.

e.     Komunikasi interaktif, layanan untuk langsung berkomunikasi dengan pengguna lain baik yang berbasis tesk, gambar, maupun suara.

f.      Gropher, layanan pencari informasi melalui menu dengan mudah.

Bagi para pendidik di segala jenjang pendidikan, internet juga berguna dalam untuk mengembangkan profesi mereka. alasannya karena internet dapat :

a.     Meningkatkan pengetahuan

b.     Media berbagi sumber di antara rekan sejawat

c.     Media untuk bekerjasama dengan para pendidik dari luar negeri

d.     Memberi kesempatan untuk publikasi informasi secara langsung.

e.     Membantu mengatur komunikasi secara teratur.

f.      Menjadi sumber bahan ajar dengan mengakses rencana pembelajaran atau silabus online dengan metodologi baru, mengakses materi yang cocok untuk peserta didik, serta dapat menyampaikan ide-idenya. 

Di samping itu, peserta didik juga dapat menggunakan internet dalam hal belajar sendiri dengan cara yang tepat, sehingga meningkatkan dan memperluas pengetahuannya, membantu belajar berinteraksi, dan meningkatkan kemampuan dalam bidang penelitian. Jika sesuai dengan fungsinya, internet adalah sumber informasi belajar. Dengan adanya jaringan internet, para pendidik memperoleh informasi sebagai sumber pembelajaran melalui fasilitas-fasilitas yang tersedia.

2.     Sejarah Internet di Dunia

Sejarah dimulai pada tahun 1969 ketika Departemen Pertahanan Amerika atau U.S. Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) memutuskan untuk mengadakan riset tentang bagaimana menghubungkan sejumlah komputer sehingga membentuk jaringan organik. Program riset ini dikenal dengan nama ARPANET. Pada tahun 1970, lebih dari 10 komputer yang berhasil dihubungkan satu sama lain sehingga mereka bisa saling berkomunikasi dan membentuk sebuah jaringan. Pada tahun 1972, Roy Tomlinson berhasil menyempurnakan program e-mail yang ia ciptakan setahun sebelumnya untuk ARPANET. Program e-mail ini begitu mudah sehingga langsung menjadi populer.

Di tahun yang sama, icon @ juga diperkenalkan sebagai lambang penting yang menunjukkan “at” (“pada”). Tahun 1973, jaringan komputer ARPANET mulai dikembangkan ke luar Amerika Serikat. Komputer University College di London menjadi komputer pertama di luar Amerika sebagai anggota ARPANET. Lalu, dua ahli computer—Vinton Cerf dan Bob Kahn mempresentasikan ide yang lebih besar sebagai cikal bakal pemikiran internet. Ide ini dipresentasikan kali pertama di Universitas Sussex. Setahun kemudian, sudah lebih dari 100 komputer bergabung di ARPANET membentuk suatu network (jaringan). Karena komputer yang membentuk jaringan semakin hari semakin banyak, dibutuhkan satu protokol resmi yang diakui oleh semua jaringan. Pada tahun 1982 dibentuk Transmission Control Protocol (TCP) dan Internet Protokol (IP). Sementara di Eropa muncul jaringan komputer bernama Eunet yang menyediakan jasa e-mail dan newsgroup USENET bagi Belanda, Inggris, Denmark, dan Swedia. Untuk menyeragamkan alamat di jaringan komputer yang ada, di tahun 1984 diperkenalkan sistem nama domain yang kini dikenal sebagai DNS (Domain Name System). Komputer yang tersambung dengan jaringan yang ada sudah melebihi 1000 komputer lebih.

Pada tahun 1987 jumlah komputer yang tersambung ke jaringan melonjak 10 kali lipat menjadi 10.000 lebih. Tahun 1988, Jarko Oikarinen dari Finland menemukan dan memperkenalkan IRC. Setahun kemudian, jumlah komputer yang saling berhubungan kembali melonjak 10 kali lipat dalam setahun. Tak kurang dari 100.000 komputer kini membentuk sebuah jaringan. Tahun 1990 menjadi saat yang paling bersejarah, ketika Tim Berners Lee menemukan program editor dan browser untuk menjelajah antara satu komputer dengan komputer lain di dalam jaringan itu yaitu www. Pada tahun 1992, lebih dari sejuta komputer sudah saling tersambung membentuk jaringan dan lahir istilah surfing the internet. Pada tahun 1994, situs internet tumbuh menjadi 3000 alamat halaman, dan untuk pertama kali virtual-shopping atau eretail muncul di internet. Masih di tahun yang sama, lahir pula Yahoo!, yang juga sekaligus menjadi tahun kelahiran Netscape Navigator.

3.    Kelebihan dan Kelemahan Internet

Era internet terus bergulir sehingga makin banyak orang terdorong untuk mengakses internet baik untuk urusan bisnis, surat menyurat maupun pendidikan. Kini internet dianggap sebagai kebutuhan pokok untuk memperoleh informasi baru dan lengkap. Keistimewaan internet adalah bebas saat mengakses. Internet memberikan kuasa bagi para penggunanya dalam memberi/ menerima informasi dengan bebas. Kedua, internet lebih dinamik atau mengikuti perkembagan waktu sebab informasi dalam internet adalah yang terbaru jika dibandingkan informasi dari media cetak. Ketiga, internet bersifat jauh lebih interaktif sehingga pengguna dapat berinteraksi dengan pengguna lain di dunia di setiap saat.

Sumber lain menyebutkan beberapa kelebihan internet di antaranya yaitu : membantu dalam produktivitas kerja, penggunaan waktu menjadi lebih efisien, memudahkan komunikasi, mempercepat mempublikasikan informasi pada pihak/ orang lain, lebih menghemat biaya, dan meambah teman atau relasi kerjasama.

Adapun kelemahannya yaitu apabila koneksi jaringan kurang lancar, maka akan menghambat proses pemanfaatan internet sehingga dirasa kurang efektif. Kemudian karena kebebasan luapan informasi darinya, beberapa pengguna justru tidak menggunakan etika saat menggunakan internet. Selain itu, terkadang masih dijumpai informasi yang salah (hoax) atau konten di beberapa situs yang tidak pantas diterima oleh usia tertentu (misalnya anak-anak).

4.    Media Edukasi Terintegrasi Internet

Media ini disebut Yaumi (2018 : 153) sebagai piranti lunak berjejaring (online), sebagai lawan dari piranti lunak bukan berjejaring (offline). Piranti lunak berjejaring yaitu sistem pemrosesan informasi yang digunakan secara langsung (live) untuk mengembangkan produk pembelajaran, baik berupa gambar, teks, warna, slide, dan animasi. Sementara itu, piranti offline menggunakan komputer/ laptop yang terlepas dari jaringan internet yang dapat disimpan melalui CD, DVD, flash disk, atau disimpan dalam bentuk dukumen file.

Saat ini, salah satu media komunikasi jarak jauh yang mudah didapat dan diakses adalah sosial media. Setiap orang mengoperasikan dan menikmati segala konten media tersebut. Inovasi juga diusahakan untuk mengembangkan fungsi dan program sosial media. Jejaring sosial adalah situs di mana setiap orang membuat web page untuk pribadi dan terhubung dengan teman untuk berbagi informasi atau berkomunikasi. Jejaring sosial terbesar antara lain YouTube, Facebook, Line, Instagram, Whatsapp, Twitter, dan lain-lain. Jika media tradisional menggunakan media cetak atau broadcast, maka media sosial ini didukung oleh internet. Media sosial mengajak siapapun yang tertarik berpertisipasi dengan memberi kontribusi dan open feedback, serta membagi informasi secara cepat dan tak terbatas.

Internet telah berhasil memposisikan dirinya menjadi media seperti media cetak atau media broadcast yang lebih dulu lahir berkat ciri-ciri berikut :

a.     Pesan yang disajikan tidak hanya diperuntukkan bagi satu orang saja, namun untuk beberapa orang. Misalnya pesan melalui Facebook yang dapat dishare, sehingga semua orang akan mengetahuinya. Pesan yang disampaikan juga bebas, tanpa harus melalui suatu Gatekeeper.

b.     Pesan yang disampaikan cenderung lebih cepat dibanding media lain.

c.     Penerima pesan yang menentukan waktu interaksi.

Internet menjadi media baru bagi pendidik dalam mencari informasi dan ilmu pengetahuan. Sebagai sumber informasi pembelajaran, internet adalah ajang pengumpulan hasil penelitian, jurnal ilmiah atau non ilmiah, berita dari seluruh dunia dan tersedia selama sehari semalam. Sumber ini biasanya disediakan oleh pihak institusi perguruan tinggi, badan pemikir dan pusat penelitian dalam bidang tertentu. Internet bukan hanya menjadi rujukan bagi pendidik, peserta didik, atau universitas, namun juga dapat dimanfaatkan oleh semua golongan yang berminat.  Internet adalah perpaduan antara teknologi informasi dan teknologi komunikasi, memiliki fungsi yang cocok sebagai sarana penyampaian bahan ajar. Internet juga dibangun sebagai alat pengirim informasi dari suatu tempat ke suatu tempat lain yang secara ideal, tanpa terhalang oleh faktor jarak dan waktu.

 

B.   Implementasi Media Edukasi Terintegrasi Internet di PAUD

Sebagaimana teknologi sebaiknya menjadi pendukung pembelajaran dan harus digunakan sebagai sumber tambahan untuk memperluas akses terhadap informasi baru (Guernsey, 2010), media edukasi terintegrasi internet juga harus memegang prinsip tersebut. Maka tujuannya adalah agar pendidik menggunakan pengetahuan dan pengalaman mengenai perkembangan anak dan memilih media yang paling tepat dan efektif. Dua pihak yang terlibat langsung dalam proses pendidikan yaitu pendidik dan peserta didik. Di lembaga PAUD, dua pihak tersebut yaitu pendidik PAUD dan anak usia dini dalam rentang usia 0 sampai dengan 6 tahun. Untuk itu, bagian ini penulis kaji terhadap dua pihak tersebut, menjadi : implementasi media edukasi terintegrasi bagi pendidik PAUD dan bagi anak usia dini itu sendiri.

1.    Implementasi Media Edukasi Terintegrasi Internet bagi Para Pendidik/ Guru PAUD

Perlu diketahui bahwa teknologi pendidikan telah berkembang beberapa kali. Diawali dengan pendidikan yang menggunakan guru sebagai sumber belajar tunggal dalam menghadapi siswa dengan bertatap muka langsung. Perkembangan berikutnya guru dibantu sumber lain berupa media cetak (buku), atau bahwa guru membagi perannya dalam menyajikan ajaran melalui buku. Jadi guru masih harus menyeleksi buku dan mengawasi ketat jalannya kegiatan belajar. Diakhiri dengan munculnya beragam media komunikasi yang mengoper informasi pendidikan dan terpisah atau tanpa dikendalikan guru. Sebelum arus globalisasi muncul, informasi pendidik yang terpisah dari guru dioperkan melalui media elektronik (peralatan rekaman, radio, dan televisi). Kini setelah angin globalisasi berembus di seluruh penjuru dunia, lahirlah media digital yang mampu menyebarluarkan informasi di bidang apapun (termasuk pendidikan) melalui internet. Untuk itu, para pendidik di segala jenjang pendidikan dituntut untuk mampu menyelaraskan kemampuannya dalam mengasah-asih-asuh anak didiknya dengan bantuan media digital tersebut.

Dengan mengkoneksikan piranti kerasnya dengan internet, pendidik dapat menyalurkan informasi pendidikan terhadap peserta didiknya. Ada baiknya untuk tidak serta merta mengoper informasi tersebut, pendidik harus menyeleksi pantas tidaknya informasi dengan usia, karakter, dan kebutuhan peserta didik. Pendidik boleh saja mengakses situs pendidikan dari dalam maupun luar negeri.

Learning Path (2016) mengidentifikasi beberapa jenis piranti online yang berisi konten visual, yang dapat digunakan tanpa harus diunduh dan disalin.

a.     MindMeister, melalui www.mindmeister.com yaitu aplikasi pemetaan ide/ pikiran secara online. Alat ini memungkinkan pengunanya untuk membuat (memvisualisasikan), berbagi, dan merepresentasikan atau mengelola peta pikiran mereka secara online dan offline.

b.     Bubbl.us, atau alat brainstorming berbasis flash yang memungkinkan pengguna untuk memetakan pikiran, ide cerita, dan tugas berkenaan dengan pekerjaan rumah. Gambar dapat mudah diciptakan meski alat gratis ini akan membantu pelajar visual belajar produktif dan efisien.

c.     Thinkature, melalui www.crunchbase.com di mana memungkinkan adanya chatting di tempat kerja visual. Piranti ini dilengkapi fitur khusus lain termasuk kemampuan untuk menggambar, kode warna, diagram, dan mengedit pikiran/ ide.

d.     Visuwords atau Visual Dictionary, melalui https://visuwords.com yang merupakan kamus online berbasis grafis untuk mencari makna dari kata dan konsep. Piranti ini mengaitkan konsep dan kata untuk mendorong pemahaman tentang kosakata.

e.     Teacher Tube, melalui www.teachertube.com yang hampir serupa dan sesuai dengan YouTube, tapi dirancang untuk memungkinkan pelaku pendidikan agar berbagi sumber daya pendidikan dalam bentuk video, audio, dokumen, foto, grup, dan blog yang seuai topik pembelajaran.

f.      My Learning Tube, melalui www.mylearningtube.com yang sifatnya gratis dan bermaksud untuk menyimpan video pendidikan dari para pendidik atau instruktur, dan peserta didik. Video dalam situs ini akan mengatasi berbagai kesulitan dalam belajar bagi pembelajar visual.

g.     Pics4Learning, melalui www.pics4learning.com yang menyediakan gambar perpustakaan gratis yang relevan dengan topik pembelajaran bagi pendidik dan peserta didik. Kategori yang tersedia yaitu : animals (hewan), plants (tumbuhan), weather (cuaca), space (angkasa), oceans (lautan), countries (negara), food (makanan), toys (mainan), signs (tanda), education (pendidikan), science (pengetahuan), art (seni), music (musik), culture (budaya), history (sejarah), flags (bendera), maps (peta), architecture (arsitektur), dan lain sebagainya.

Selain itu, pendidikan masa kini juga dapat dibantu oleh social media yang dimaknai oleh Bosman dan Zagenczyk (Yaumi, 2018 : 193) sebagai fenomena luas berfokus pada keterhubungan, saling berbagi satu sama lain, dan kerjasama. Liu (2010) menambahkan bahwa social media untuk membantu pendidikan perlu didukung oleh piranti lunak online, mereka adalah Facebook, Wiki, YouTube, dan LinkedIn. Selanjutnya akan penulis jelaskan sedikit tentang piranti online tersebut, dengan tambahan beberapa piranti lain yang kebetulan pernah diakses penulis.

a.     Facebook, melalui www.facebook.com menjadi salah satu situs sosial paling populer di sejumlah negara. Awalnya sekadar untuk ajang cari teman dan tukar pesan, namun kini mampu pula membantu pendidikan di luar lembaga dengan melakukan status sharing yaitu berbagi materi atau informasi tertentu, dapat dishare di grup yang diikuti. Lembaga PAUD kini banyak yang memanfaatkan fitur group di facebook untuk menunjukkan dokumentasi kegiatan anak di lembaga kepada orangtua/ wali anak didik dalam bentuk unggahan foto maupun video.

b.     Wiki atau Wikipedia, yaitu proyek ensiklopedia multibahasa dalam jaringan bebas dan terbuka yang dimiliki oleh Wikimedia Foundation. Situs ini dapat diakses melalui www.wikipedia.org, di mana pengguna dapat mencari informasi apapun, termasuk bidang pendidikan. Meski masih diragukan kebenaran dan kebaruan informasinya, situs ini tetap dijadikan rujukan beberapa pihak. Tak terkecuali bagi pendidik PAUD yang ingin mencari informasi tentang tema belajar tertentu, misalnya tentang gunung meletus yang dijelaskan pula oleh Wikipedia.

c.     YouTube, penggunanya dapat mengakses video atau musik pilihannya, atau unggahan konten asli melalui www.YouTube.com, bisa dibagikan pada teman, keluarga, bahkan orang-orang di seluruh dunia. Adapun channel (saluran) dari YouTube yang berisi konten pendidikan adalah : SmarterIndo (fisika, kimia), Yufid EDU (IPA, PAI), Kelas Pagi, Kok Bisa? dan Sains Bro (gejala, fenomena sehari-hari), MakinPandai (pengetahuan umum, sains, teknologi), Kamu Harus Tahu! (informasi umum berbentuk animasi 2D), Hujan Tanda Tanya (sains, teknologi, sosial), Quipper (materi, video pembelajaran, latihan soal), Ayo Mikir (psikologi, astronomi), Arsypedia (pendidikan, hiburan, animasi), Yeiy Animation (serial animasi anak), DW Indonesia (inovasi, teknologi), Institut Teknologi Bandung (materi kuliah, seminar ilmiah, kegiatan kuliah umum), Tanya-Tanya.com (video pembelajaran, tes online), dan Zenius Education (materi, video, motivasi). Sedangkan berikut adalah channel pendidikan dari luar negeri : SmarterEveryDay (IPA), Film Riot (pembuatan film), Tom Scott dan Vsauce (topik unik), ColdFusion (sejarah, biografi), engineerguy (teknik), CGP Grey (politik, sosial, geografi, psikologi), Nerdwriter1 (sosial, politik), dan funfunfunction. Pendidik PAUD yang kehabisan ide atau sulit mempersiapkan materi belajar dapat dibantu YouTube dengan pilihan channel yang sesuai.

d.     LinkedIn, adalah situs web jaringan sosial berorientasi bisnis, terutama digunakan untuk jaringan profesional. Meski orientasi awalnya adalah untuk bisnis, namun para pelaku pendidikan juga ikut tergabung dalam jaringan ini dengan tujuan untuk menjalin hubungan kerja yang lebih luas dengan pihak di seluruh dunia dengan tetap di bidang pendidikan. Pendidik PAUD yang ingin memiliki jaringan yang lebih luas dapat mendaftar di LinkedIn dan bertemu dengan profesional PAUD lain.

e.     Instagram atau layanan media sosial online untuk saling berbagi foto dan video melalui www.instagram.com. Pendidik PAUD yang tertarik menggunakan media ini perlu memfollow (ikut) akun yang mendukung profesinya atau mencari inspirasi terkait bidang PAUD dengan cara mengetikkan kata kunci kindergarten, craft, art, DIY, toy, dan lain-lain di searchbox. Meskipun file yang diinginkan tidak bisa diunduh dalam perangkat keras, pengguna masih bisa menyimpannya di akun media.

f.      Pinterest, adalah layanan media sosial yang memungkinkan pengguna untuk mengunggah foto atau gambar dan video sesuai dengan kategori album atau folder yang tersedia. Fiturnya meliputi : halaman utama (home, terdapat foto/ gambar, video yang dipin oleh akun yang diikuti, rekomendasi akun lain untuk diikuti, pencarian akun lain), tambahkan pin (mengunggah foto gambar, video). Melalui media ini, pendidik PAUD dapat memperoleh inspirasi tentang hal-hal yang berkaitan dengan seni untuk anak (melipat kertas, menggambar).

g.     Khan Academy, melalui www.khanacademy.org yang diciptakan demi misi menyediakan pendidikan gratis kelas dunia untuk siapa dan kapan saja (tertera di bagian home). Situs ini menyediakan video asli yang diterjemahkan ke berbagai bahasa berisi materi matematika (TK, SD, SMP, SMA), IPA (fisika, kimia, biologi, kosmologi, astronomi, teknik elektro, kesehatan, obat), ekonomi dan keuangan (makro dan mikro ekonomi, pemasaran), komputer (program komputer, sains komputer), seni dan kemanusiaan (sejarah, politik, pemerintahan, sipil, musik, tata bahasa, Seni Islami, seni purba, seni di Asia, seni di Afrika, seni di Oceania), hingga persiapan ujian (SAT, MCAR, NCLEX-RN, GMAT, CAHSEE, IIT JEE, dan LSAT). Para pendidik PAUD dapat mencari informasi tentang anak dalam bentuk video, artikel, atau latihan soal menggunakan kata kunci childhood. Untuk pengaksesan yang lebih luas dapat melalui www.international.khanacademy.org.

h.     m-edukasi melalui http://m-edukasi.kemdikbud.go.id yang merupakan rumah belajar (online) untuk semua kalangan dengan slogan “Belajar di mana saja, kapan saja, dengan siapa saja”. Diatur oleh Kemdikbud bagian Balai Pengembangan Multimedia Pendidikan dan Kebudayaan (BPMPK), bertujuan untuk membangun model pembelajaran berbasis multimedia bagi pendidikan dan kebudayaan. Menu kontennya berupa virtual labatorium, katalog media, e-budaya, stok media, teaching aids, dan mobile online; yang menyediakan materi untuk semua mapel SD hingga SMA, serta materi tematik untuk jenjang PAUD. Dapat diakses dan diunduh pendidik untuk kemudian disajikan di hadapan anak.

 

2.    Implementasi Media Edukasi Terintegrasi Internet bagi Anak Usia Dini (AUD)

Internet makin mudah untuk diintegrasikan ke dalam media lain. Artinya, keempat media sebelumnya yaitu media visual, media audio, media audio visual, dan yang berbasis komputer—mereka dapat diintegrasikan penggunanya dengan internet. Melalui internet, kita bisa melihat gambar yang monokrom maupun yang berwarna, mendengar suara atau lagu, bahkan menonton gambar bergerak dengan iringan suara dan musik. Diawali dengan komputer, kini beberapa perangkat lain juga bisa mengakses internet. Tergantung pilihan pengguna dalam memilih alat mana yang lebih praktis, lebih efektif, dan terjangkau, seperti : ponsel pintar atau smartphone, laptop, notebook, dan lain sebagainya. Namun apapun alatnya yang dikenalkan pada anak, orang dewasa perlu menyiasati agar efek positif saja yang terpaparkan bagi anak. Jika sudah benar, maka anak tidak hanya akan melek oleh alat yang terintegrasi internet tersebut, namun juga akan terstimulus dalam cara berpikirnya, kemampuan dalam problem solving, dan kreativitasnya.

Saat ini anak-anak hidup dan tumbuh nyaman dengan piranti digital yang mungkin masih membingungkan orangtua dan kakek-nenek mereka (Berson dan Berson, 2010). Dengan memberi pendidikan yang tepat, anak akan memperoleh landasan kuat bagi masa depannya. Internet adalah jaringan global antar komputer untuk berkomunikasi di seluruh dunia (sekolah, universitas, museum, institusi, riset, bank, perusahaan, pribadi, stasiun TV/ radio). Pengajaran internet bagi anak mulai dipikirkan sejak beberapa tahun lalu saat beberapa tempat kursus komputer di Jakarta membuka program “Internet for Kids”. Sejalan dengan hal tersebut, terkadang masih ada beberapa hal yang mungkin lepas dari perhatian kita, karena begitu mudahnya informasi didapat oleh siapa saja yang dapat mengakses internet. Maka anak-anak pun, tanpa bimbingan dan pengarahan yang tepat, pasti akan terimbas oleh dampak negatifnya. Untuk itu, penulis sajikan pendapat Pursitasari (2014) tentang tahapan dalam mengakses internet pada anak usia dini :

a.     Usia 3-5 tahun, anak akan mendapatkan pengalaman baru saat pertama kali mengakses internet seperti mengakses aplikasi khusus balita untuk menstimulus motorik, bicara, eksplorasi, dan lain-lain. Peran orangtua sangat dibutuhkan untuk menjaga keselamatan anak dan meyakinkan bahwa anak mendapat pengalaman yang tepat, menyenangkan, sambil memperkuat ikatan emosional antara orangtua dan anak.

b.     Usia 5-7 tahun, anak di usia ini sudah ingin bereksplorasi sendiri saat menggunakan internet. Orangtua perlu menyeleksi situs yang pantas dan yang tidak. Namun, jangan juga terpaku pada bagaimana cara agar situs yang tidak pantas tidak dibuka oleh anak, tapi bagaimana caranya agar anak bebas mengeksplorasi dan mendapat temuan baru dengan batasan. Tetap dampingi agar menciptakan rasa nyaman pada anak.

c.     Usia 7-10 tahun, anak ingin meminta kebebasan lebih dari orangtua. Anak ingin berinteraksi dengan orang lain selain keluarga, di mana faktor teman dan kelompok berpengaruh cukup signifikan bagi anak. Hal terpenting adalah orangtua tetap mengawasi apa yang anak akses dengan berbagai cara seperti tidak memfasilitasi komputer terintegrasi internet di kamar anak, namun pasang di tempat di mana keluarga dapat mengawasi. Penting pula untuk menggunakan software filter dan memasang search engine khusus  bagi anak. Berikan pula batas waktu dalam mengakses internet yang disepakati antara anak dan keluarga.

Dengan mengetahui tahapan akses internet bagi anak, harapannya internet hanya mengoper efek positif bagi anak, bukannya hal-hal yang mubah. Adapun efek positif internet bagi anak-anak (Hasniar, 2016) di antaranya yaitu : 

a.     Dari internet, pengaruh multimedia pada anak didapat dari pengaruh konten audio visual. Berkat tayangan audio visual yang mengajarkan secara berulang-ulang, anak menjadi lebih terlatih.

b.     Anak mendapatkan banyak informasi dari internet.

c.     Internet membawa anak untuk berinteraksi dan tukar informasi dengan yang lainnya menggunakan situs jejaring sosial atau situs komunitas.

d.     Internet membantu anak dalam pendidikan, yaitu dalam pembelajaran dan mengembangkan keterampilan, bakat dan ilmu yang dimiliki.

Selanjutnya, penulis sajikan pula saran dari Mangoenprasodjo (2004) jika ingin mengenalkan media edukasi terintegrasi internet bagi anak usia dini :

a.     Sesuaikan dengan usia. Jika anak masih berusia di bawah tiga tahun, maka cukup membiarkan anak memegang piranti keras seperti mouse, keyboard, dan lain-lain. Hal tersebut membantu anak mengembangkan keterampilan motorik halus. Di atas usia tersebut, berpikir anak makin berkembang, jadi mulai kenalkan program internet yang mendidik. Misalnya, pengenalan nama dan suara hewan melalui video streaming dari YouTube, atau membuka situs-situs pendidikan.

b.     Orangtua harus menemani. Sebisa mungkin sisihkan waktu menemani setiap kali anak mengakses internet untuk mengarahkan, komunikasi, dan keamanan (terutama jika kemampuan akses internet anak semakin bertambah). Ada baiknya melengkapi piranti keras dengan password agar anak tidak menggunakannya tanpa pengawasan.

c.     Pilihkan program internet yang tepat, apa yang bersifat edutainment (pendidikan), games (permainan), infotainment (informasi), atau hanya hiburan. Program yang tepat adalah yang meningkatkan kemampuan mandiri, berpikir, dalam problem solving, dan memicu kreativitas. Jika terpaksa membolehkan program games, pilih yang tidak menonjolkan unsur kekerasan dan agresivitas. Beberapa program yang berisi konsep abstrak akan merangsang anak memahami muatan belajar di sekolah, seperti video streaming tentang siklus hujan. Terdapat pula program aplikasi yang membantu anak belajar bahasa atau matematika. Selain itu, berbagai informasi dan permainan menarik juga dapat diperoleh dari beberapa situs internet, tentunya dengan bantuan orang dewasa.

Untuk menguatkan, Mangoenprasodjo (2004) menyarankan beberapa situs internet yang menarik dan pantas untuk dikenalkan pada anak usia dini, berikut :

a.     www.menlh.co.id atau acil à dari situs resmi departemen lingkungan hidup, anak bisa mempelajari berbagai hal-hal yang berkaitan dengan lingkungan hidup dan ilmu pengetahuan alam. Materi dalam situs ini dapat menunjang jalannya pembelajaran di sentra bahan alam.

b.     www.bbc.co.uk atau cbeebies atau teletubbies à anak bisa belajar sambil bermain lewat ragam permainan dan berbagai bahan pelajaran yang disajikan dengan penuh warna yang menarik. Materi dalam situs ini dapat menunjang jalannya pembelajaran PAUD, tepatnya untuk menstimulus kemampuan fisik motorik dan kreativitas seni.

c.     www.pbskids.org atau http://www.sesamestreet.org/ à belajar melalui metode yang menghibur. Materi dalam situs ini juga dapat menunjang jalannya pembelajaran fisik motorik dan kreativitas seni anak.

d.     www.kidscom.com à dilengkapi dengan sarana chat room. Materi situs ini dapat menunjang pembelajaran PAUD di sentra persiapan, yaitu untuk menstimulus kemampuan bahasa dan berbicara anak.

e.     www.surfnetkids.com à berisi permainan, informasi mengenai ilmu pengetahuan alam yang sesuai dengan berbagai tingkatan usia anak. Materi situs ini dapat menunjang pembelajaran di sentra bahan alam.

f.      www.webanak.com à terdapat berbagai cerita tentang Nabi dan Rasul, dan berbagai pengetahuan tentang agama Islam. Ini tepat bagi lembaga PAUD yang berbasis Islam Terpadu (IT), yaitu membantu pendidik di sentra agama, sentra peran, dan sentra persiapan.

g.     www.unikids.com à mengajak anak agar belajar membaca, menyanyi, berhitung, dan mengenal dongeng tentang benua di dunia. Materi ini dapat menunjang pembelajaran mengembangkan bahasa, fisik motorik, seni, sekaligus mengenal tentang bumi di sentra bahan alam.

Sumber lain juga mengusulkan beberapa situs-situs pendidikan bagi anak yang sekarang sudah banyak ditemui di internet, di antaranya :

a.     Starfall à menampilkan tema utama belajar membaca, menyusun huruf, cerita komik, dan cerita non fiksi. Dapat diakses di starfall.com.

b.     CoolMath à website belajar matematika melalui games interaktif untuk anak usia 3-12 tahun. Dapat diakses di CoolMath-Games.com.

c.     Make Me Genius à dengan jargon akan membuat anak jenius" dan membuat konten yang berkaitan dengan pelajaran sains yang menarik. Dapat diakses di http://www.makemegenius.com/.

d.     National Geographic Kids à bagi anak yang menyukai kehidupan binatang, alam bebas, dan berbagai eksperimen sains. Dapat diakses di http://kids.nationalgeographic.com/.

e.     The KIDZ Page à game dan aktivitas edukasi mulai dari mewarnai, puzzle, dan bermain kata. Dapat diakses di http://thekidzpage.com/.

f.      How Stuff Works à sains anak yang diajarkan melalui game, kuis dan video edukasi. Dapat diakses di  http://www.howstuffworks.com/.

g.     Fun Brain à pembelajaran matematika dan membaca untuk anak pra-sekolah hingga 8 tahun. Dapat diakses di http://www.funbrain.com/.

h.     Nick Jr. à aneka kreativitas, belajar musik, puzzle, dan main angka/ bentuk.  Selain bermain online,  hasil karya dapat dicetak dan disimpan sebagai kenangan. Dapat diakses di http://www.nickjr.com/.

i.      Scholastic à aktivitas sesuai tingkat usia anak mulai dari prasekolah hingga menengah atas. Dapat diakses di http://www.scholastic.com/.

j.      Disney Jr. à bertema Disney, memuat game memori, mewarnai, atau mencocokkan warna. Dapat diakses di http://disneyjunior.com/.

k.     Exploratorium à mengajak anak belajar aneka ilmu pengetahuan yang menarik. Dapat diakses di http://www.exploratorium.edu/.

l.      Discovery Kids à mengenal tanaman ataupun binatang dengan game, kuis, atau puzzle. Dapat diakses di http://discoverykids.com/.

m.   Kids Know It à pembelajaran tentang binatang, astronomi, kimia, geografi dan pengetahuan lain melalui film edukasi dan bacaan ilmiah ringan namun menarik.  Dapat diakses di http://kidsknowit.com/.

n.     Learning Games for Kids à game bermain kata, sains, dan seni. Dapat diakses di  http://www.learninggamesforkids.com/.

o.     Old Farmer's Almanac for Kids à berisi ilmu alam seperti : bentuk bulan, cara hidup binatang, cuaca bahkan mencatat berbagai kejadian penting pada setiap tanggal tertentu yang ditampilkan melalui kuis yang interaktif. Dapat diakses di http://www.almanac4kids.com/

Selain gagasan Mangoenprasodjo tersebut, penulis menyarankan beberapa media sosial online yang boleh diakses oleh anak dalam pengawasan orangtua. 

a.     YouTube, yaitu anak dapat mengakses konten pendidikan dari channel (saluran): Yufid EDU (IPA, PAI), Kok Bisa? (gejala, fenomena harian), MakinPandai (pengetahuan umum, sains, teknologi), Kamu Harus Tahu! (informasi umum dalam animasi 2D), Hujan Tanda Tanya (sains, teknologi, sosial), Arsypedia (pendidikan, hiburan, animasi), atau Yeiy Animation (animasi anak). Untuk channel luar negeri yang sekiranya pantas bagi anak adalah : SmarterEveryDay (IPA), dan Tom Scott atau Vsauce (topik unik). Selain mengakses video dari channel edukasi, anak juga dapat mengakses video musik/ lagu anak-anak yang biasanya berbentuk animasi penuh warna-warni.

b.     Facebook, boleh diakses anak yang tentu saja hanya pada konten yang pantas bagi anak. Orangtua boleh mendampingi anak melihat-lihat apa yang dibagi oleh sebuah akun facebook, atau mengakses grup sekolah yang membagikan dokumentasi kegiatan anak saat belajar di sekolah.

c.     Wiki atau Wikipedia, diperbolehkan bagi anak yang sebaiknya sudah lancar membaca dan memahami bahasa. Anak dapat mencari informasi tertentu dengan mengetikkan kata kunci yang relevan. Misalnya ingin mencari tahu tentang fauna langka di Indonesia, maka bisa diketikkan “komodo”, “cendrawasih”, atau “orangutan” di search box.

d.     Instagram dan Pinterest, juga diperbolehkan asal memuat konten yang ramah anak. Dapat dicari foto/ gambar dan video tentang seni melipat kertas dengan mengetik kata kunci origami di search box.

e.     m-edukasi boleh diakses anak dengan bantuan pendidik/ orang dewasa lain. Setelah diunduh dari situs, materi kemudian dibuka dan disajikan pada anak. Beberapa materi mungkin saja ditampilkan dengan iringan lagu/ musik; atau ditambah dengan rekaman video dan diakhiri dengan kuis sederhana, bahkan games yang tentunya disukai anak.


 

BAB III

SIMPULAN & SARAN

 

A.   SIMPULAN

Media internet masa kini mampu membantu manusia modern yang berprofesi di bidang pendidikan sebab media tersebut memiliki nilai-nilai pendidikan yang boleh diterapkan pula di bidang PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini). Jika sesuai dengan fungsinya, internet dapat menjadi sumber belajar yang diperoleh pendidik melalui fasilitas-fasilitas yang tersedia di dalamnya.

Internet telah berhasil memposisikan dirinya menjadi media layaknya media cetak atau media broadcast yang lebih dulu lahir. Sebagai media edukasi, internet di bidang pendidikan jenjang PAUD akan dimanfaatkan oleh pendidik PAUD dan anak-anak usia dini yang berada dalam rentang usia 0 sampai dengan 6 tahun.

 

B.   SARAN

Supaya internet dapat bertindak sebagai penyedia informasi bagi penggunanya secara jujur, perlu dipertimbangkan beberapa hal sebelum memanfaatkannya. Jika orang dewasa mungkin mampu bijak, namun tidak bagi kalangan manusia berusia muda yang perlu dibimbing dan diarahkan. Dengan memberikan bimbingan dan pengarahan yang tepat, para pengguna berusia muda (yaitu remaja dan anak-anak) tidak akan terimbas oleh efek negatifnya. Harapannya, kedua golongan tersebut tidak akan terpengaruh begitu saja oleh informasi salah atau konten dari fasilitas internet yang tidak pantas diterima oleh mereka.

 

 


 

DAFTAR PUSTAKA

Admiranto, A. Gunawan. (2010). Pengantar Memahami Semiotika Media/ Danesi, Marcel (Cetakan I). Yogyakarta : Percetakan Jalasutra

Anak dan Internet. Diakses pada tanggal 19 November 2018 dari http://pepak.sabda.org/24/nov/2005/anak_anak_dan_internet.

Ayu, Diah. (2017). 19+ Channel YouTube edukasi terbaik di Indonesia. Diakses pada 18 November 2018 dari www.saintif.com

Hasniar. (2016). Dampak Pemanfaatan Media Internet terhadap Perkembangan Jiwa Agama Anak Usia Dini di Rajamiatul Khaer Makassar. Makassar : Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin

KampusUNJ.com. (2016). 19 YouTube Channel Edukatif di Indonesia dan Luar Negeri. Diakses pada 18 November 2018 dari www.kampusunj.com

Kominfo. (2017). Wujudkan Internet Ramah Anak, Peta Jalan Muluskan Sinergisitas Stakeholders. Jakarta : Kementerian Kominfo. Diakses dari https://www.kominfo.go.id/content/detail/10400/wujudkan-internet-ramah-anak-peta-jalan-muluskan-sinergisitas-stakeholders/0/berita_satker pada 17 November 2018

Mangoenprasodjo, A. Setiono. (2004). Pengasuhan Anak di Era Internet : Mitos TELEVISI, Komputer, Spiritual Parenting, hingga Sex Education (Cetakan I). Yogyakarta : THINKFRESH (TF.01.2004)

Masunardi. Beberapa Website Edukasi untuk Anak Kita. Diakses pada tanggal 19 November 2018 dari https://www.kompasiana.com/

Pursitasari. Devi. (2014). Pengenalan Internet dan Media Sosial pada Usia Dini. Diakses pada tanggal 19 November 2018 dari ilmuti.org:  Pursitasari_Pengenalan_Internet_&_Media_Sosial_Pada_Usia_Dini.pdf.

Tujuan, Manfaat, dan Fungsi Internet. Diakses pada tanggal 17 November 2018 dari http://www.fungsiklopedia.com/fungsi-internet/

Ulfa, Saida. (2016). Pemanfaatan Teknologi Bergerak sebagai Media Pembelajaran bagi Anak Usia Dini, Edcomtech Volume 1, Nomor 1, April 2016. Malang : Universitas Negeri Malang.

Yaumi, Muhammad. (2018). Media dan Teknologi Pembelajaran. Jakarta : PRENADAMEDIA GROUP

http://m-edukasi.kemdikbud.go.id

www.khanacademy.org

www.wikipedia.org

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

DANA PENDIDIKAN 20% DARI APBN & ABPD? BENARKAH?

AUD YANG BERETIKA DI ERA KEMAJUAN PERADABAN