KESESUAIAN STPPA (KURIKULUM 2013 PAUD) vs PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK
ANALISIS KESESUAIAN STPPA DALAM DOKUMEN KURIKULUM 2013 PAUD DENGAN KARAKTERISTIK DAN CAPAIAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK
Dalam Permendikbud Nomor 137 Tahun
2014 tentang Standar Nasional PAUD tercantum STPPA (Standar Tingkat Pencapaian
Perkembangan Anak) pada setiap aspek perkembangan. Capaian lingkup perkembangan
kognitif meliputi : kemampuan dalam mengenali lingkungan di sekitarnya,
menunjukkan reaksi atas rangsangan, belajar dan pemecahan masalah, berpikir
logis, dan berpikir simbolik.
STPP Kognitif Anak
Kelompok Usia 0 s.d 1 Tahun
Lingkup
Perkembangan Kognitif |
Tingkat
Pencapaian Perkembangan Kognitif Anak |
|||
3
bulan |
3
s.d 6 bulan |
6
s.d 9 bulan |
9
s.d 12 bulan |
|
Mengenali
lingkungan di sekitarnya |
1.
Mengenali
wajah orang terdekat (ibu/ ayah) 2.
Mengenali
suara orang terdekat (ibu/ ayah) |
1.
Memperhatikan
benda di hadapannya 2.
Mendengarkan
suara-suara di sekitarnya 3.
Ingin
tahu lebih dalam dengan benda yang dipegangnya. |
Mengamati
berbagai benda
yang bergerak |
Memahami
perintah sederhana |
Menunjukkan
reaksi atas rangsangan |
Memperhatikan
benda bergerak/ suara/ mainan yang menggantung di atas tempat tidur |
Mengulurkan
kedua tangan untuk meminta (digendong, dipeluk dipangku) |
1.
Mengamati
benda yang dipegang, dijatuhkan 2.
Menjatuhkan
berulang benda yang dipegang 3.
Berpaling
ke arah sumber suara |
1.
Bereaksi
menoleh saat namanya dipanggil 2.
Mencoba cari
benda yang disembunyikan 3.
Mencoba
membuka/ menutup gelas/ cangkir |
Ø Sesuai teori Piaget dan Morrison (2012) bahwa
anak usia 1-4 bulan memiliki kemampuan mengikuti obyek bergerak dengan mata
dan menolehkan ke sumber suara (pengenalan hubungan sebab akibat, reaksi
sirkuler primer). Anak usia 4-8 bulan mampu memainkan obyek, menunjukkan
koordinasi mata dengan sentuhan, dengan pengulangan (reaksi sirkuler
sekunder). Anak usia 8-12 bulan mampu menggunakan alat/ cara untuk mencapai
tujuan menggunakan koordinasi tangan dan mata, memindahkan obyek (cara) untuk
meraih obyek lain (tujuan), mulai mencari obyek tersembunyi walaupun tidak
selalu di tempat obyek tersebut diletakkan (permanensi obyek). Ø Kemampuan memahami perintah sederhana (9-12
bulan) berkaitan dengan perkembangan bahasa. Standar tersebut sesuai dengan
standar perkembangan bahasa reseptif anak dari Towne (Nelson Textbook of Pediatrics, 1983) yang menyatakan bahwa : anak
normal sejak usia 9 bulan mampu
menerima perintah untuk berhenti ketika dilarang (dalam Soetjiningsih,
2015 : 53). Ø Kemampuan bereaksi menoleh (merespon) saat namanya dipanggil pada usia
9-12 bulan sesuai dengan milestone perkembangan sosial emosi menurut Augustyn
(2009, Infancy and Toodler Years, dalam
Soetjiningsih, 2015). |
STPP Kognitif Anak
Kelompok Usia 1 s.d 2 Tahun
Lingkup
Perkembangan Kognitif |
Tingkat
Pencapaian Perkembangan Kognitif Anak |
|
12
s.d 18 bulan |
18
s.d 24 bulan |
|
Belajar
dan Pemecahan Masalah |
1.
Menyebut
beberapa nama benda, makanan 2.
Menanyakan
nama benda yang belum dikenal 3.
Mengenal
beberapa warna dasar (merah, biru, kuning, hijau) 4.
Menyebut
nama sendiri dan orang-orang yang dikenal |
1.
Mempergunakan
alat permainan dengan cara tidak beraturan,
seperti balok dipukul-pukul 2.
Memahami gambar wajah orang 3.
Memahami
milik diri sendiri dan orang lain seperti: milik saya, milik kamu 4.
Menyebutkan
berbagai nama makanan dan rasanya (garam-asin, gula-manis) |
Berpikir
Logis |
1.
Membedakan
ukuran benda (besar-kecil) 2.
Membedakan
penampilan rapi atau tidak 3.
Merangkai
puzzle sederhana |
1.
Menyusun
balok dari besar ke kecil 2.
Mengetahui
akibat dari perlakuannya 3.
Merangkai
puzzle |
Berpikir
Simbolik |
Menyebutkan
bilangan tanpa menggunakan jari dari 1-10 tetapi masih ada yang terlewat |
Menyebutkan
angka 1 s.d 5 dengan menggunakan jari |
Ø Penggunaan istilah “berpikir logis” untuk
anak usia 1-2 tahun kurang tepat,
karena pencapaian penting pada usia tersebut baru sampai pada pemikiran
simbolik untuk merepresentasikan sesuatu. Sementara itu anak baru mampu
berpikir secara logis sejak usia 7 tahun. Ø Anak usia 12-18 bulan belum mampu membedakan
penampilan yang rapi atau tidak. Dalam milestone perkembangan sosial emosi
menurut Augustyn (2009) dinyatakan bahwa anak mampu mengeluh bila basah/
kotor pada usia 18-24 bulan. Ø Dalam skrining tumbuh kembang anak oleh
Sekartini (2006, dalam Soetjiningsih, 2015 : 22) disebutkan bahwa anak usia
12-18 bulan baru mampu membedakan bentuk dan warna; belum sampai pada tahap
mengenal warna dasar. Kemampuan mengenal 2-3 warna akan dicapai pada usia 3-4
tahun (menurut Skala YAUMIL MIMI). Anak belum mampu merangkai puzzle sederhana sebab kemampuan
memungut benda kecil baru muncul pada usia berikutnya (Needlman, Growth and Development, 2004). Ø Kemampuan menyebut beberapa nama benda/
makanan; dan menyebut nama sendiri dan orangorang yang dikenal (12-18 bulan)
berkaitan dengan perkembangan bahasa. Standar tersebut sesuai dengan standar
perkembangan bahasa reseptif anak dari Towne (Nelson Textbook of Pediatrics, 1983) yang menyatakan bahwa : anak
normal sejak usia 13 bulan mampu
mengetahui dan mengenali nama-nama bagian tubuh; dan mengetahui dan
mengenali gambar obyek yang sudah akrab dengannya (dalam Soetjiningsih, 2015
: 53). Ø Kemampuan menyebutkan angka belum sesuai
dengan skrining Sekartini (2006), sebab anak baru mampu mengenal angka dan
memahami (menghitung angka 5-10) pada usia 5-6 tahun. Ø Kemampuan mempergunakan alat permainan dengan
cara tidak beraturan sudah sesuai dengan skrining Sekartini (2006) di mana
anak usia 18-24 bulan bermain dengan cara mengeksplorasi lingkungannya. |
STPP Kognitif Anak
Kelompok Usia 2 s.d 4 Tahun
Lingkup
Perkembangan Kognitif |
Tingkat
Pencapaian Perkembangan Kognitif Anak |
|
2
s.d 3 tahun |
3
s.d 4 tahun |
|
Belajar
dan Pemecahan Masalah |
1.
Melihat
dan menyentuh benda yang ditunjukkan oleh orang lain 2.
Meniru
cara pemecahan masalah orang dewasa atau teman 3.
Konsentrasi
dalam mengerjakan sesuatu tanpa bantuan orangtua 4.
Mengeksplorasi
sebab dan akibat 5.
Mengikuti
kebiasaan sehari-hari (mandi, makan, pergi ke sekolah) |
1.
Paham
bila ada bagian yang hilang dari suatu pola gambar 2.
Menyebutkan
berbagai nama makanan dan rasanya (garam, gula atau cabai) 3.
Menyebutkan
ragam kegunaan dari benda 4.
Memahami
persamaan antara dua benda 5.
Memahami
perbedaan antara 2 hal dari jenis yang sama. 6.
Eksperimen
bahan dengan cara baru 7.
Mengerjakan
tugas sampai selesai 8.
Menjawab
apa yang akan terjadi selanjutnya dari berbagai kemungkinan 9.
Menyebutkan
bilangan angka 1-10 10.
Mengenal
beberapa huruf atau abjad tertentu dari A-z yang pernah dilihatnya |
Berpikir
Logis |
1.
Menyebut
bagian-bagian gambar seperti gambar wajah orang, mobil, binatang, dsb 2.
Mengenal
bagian tubuh (lima bagian) 3.
Memahami
konsep ukuran 4.
Mengenal
tiga macam bentuk (¡or). 5.
Mulai
mengenal pola 6.
Memahami
simbol angka dan maknanya |
1.
Menempatkan
benda dalam urutan ukuran (paling kecil-paling besar) 2.
Mulai
mengikuti pola tepuk tangan 3.
Mengenal
konsep banyak dan sedikit 4.
Mengenali
alasan mengapa ada sesuatu yang tidak masuk kelompok tertentu 5.
Menjelaskan
karya yang dibuatnya |
Berpikir Simbolik |
1.
Meniru
perilaku orang lain dalam menggunakan
barang 2.
Memberikan
nama atas karya yang dibuat 3.
Melakukan
aktivitas seperti nyata (misal: memegang gagang telepon) |
1.
Menyebutkan
peran dan tugasnya (misal, koki tugasnya memasak) 2.
Menggambar/
membentuk konstruksi yang mendeskripsikan hal yang spesifik 3.
Beraktivitas
bersama teman dengan terencana (bermain berkelompok dengan memainkan peran
tertentu seperti rencana) |
Ø Penggunaan istilah “berpikir logis” untuk
anak usia 3-4 tahun kurang tepat,
karena pencapaian penting pada usia tersebut baru sampai pada pemikiran
simbolik untuk merepresentasikan sesuatu. Sementara itu anak baru mampu
berpikir secara logis sejak usia 7 tahun. Ø Kemampuan menyebutkan bilangan angka 1-10;
dan memahami simbol angka & maknanya belum sesuai dengan skrining
Sekartini, sebab anak baru mampu mengenal angka dan memahami (menghitung
angka 5-10) pada usia 5-6 tahun. Ø Kemampuan mengenal huruf/ abjad; mengenal
tiga macam bentuk (¡or) kurang tepat untuk usia 3-4 tahun. Anak
baru mampu mengenal (menggambar) garis lurus pada usia 4-5 tahun; anak juga
mampu menulis nama dan mengembangkan keterampilan membaca dengan baik pada
usia 5-6 tahun (berdasarkan skrining Sekartini, 2006). Ø Anak usia 2-3 tahun makin tertarik mempelajari
lingkungan melalui meniru atau main pura-pura, jadi mereka mampu meniru cara orang
dewasa/ teman; mengikuti kebiasaan harian; meniru orang lain dalam menggunakan
barang; dan beraktivitas seperti nyata. Ø Anak pada usia 3-4 tahun belum mampu menggambar
yang mendeskripsikan hal yang spesifik sebab mereka baru mampu menggambar
garis lurus (menurut Needlman, 2004). Namun dalam Skala Capute (Pollak, 1993) dinyatakan bahwa anak usia 3 tahun sudah
mampu menggambar lingkaran dan mulai menggambar gambar manusia. Ø Dalam skrining Sekartini (2006) dinyatakan
bahwa anak usia 36-48 bulan mampu memilah-milah obyek ke dalam kategori
sederhana, jadi benar bahwa anak usia 3-4 tahun mampu memahami persamaan
antara dua benda dan memahami perbedaan antara 2 hal dari jenis yang sama.
Dinyatakan pula bahwa anak usia 36-48 bulan mampu bermain bersama teman
dengan mengikuti aturan permain, maka benar pula standar ini bahwa anak usia
3-4 tahun mampu beraktivitas bersama teman dengan terencana. Kemampuan menyebutkan
ragam kegunaan dari benda muncul saat anak berusia 5-6 tahun, bukan pada usia
3-4 tahun seperti perkiraan dalam dalam standar ini. Ø Penelitian Thompson, dkk (2000, dalam
Santrock : 2011) menyatakan bahwa sejak usia 3-6 tahun otak sedang tumbuh
pesat di area lobus frontal yang terlibat dalam perencanaan, pengaturan
tindakan baru, dan pemusatan perhatian terhadap tugas. Untuk itu, standar ini
benar memperkirakan bahwa anak usia 2-3 tahun mulai mampu berkonsentrasi
dalam mengerjakan sesuatu. Benar pula bahwa anak usia 3-4 tahun mampu bereksperimen
bahan dengan cara baru, mengerjakan tugas sampai selesai, dan mampu menjawab
apa yang akan terjadi selanjutnya dari berbagai kemungkinan. |
STPP Kognitif Anak
Kelompok Usia 4 s.d 6 Tahun
Lingkup
Perkembangan Kognitif |
Tingkat
Pencapaian Perkembangan Kognitif Anak |
|
4
s.d 5 tahun |
5
s.d 6 tahun |
|
Belajar
dan Pemecahan Masalah |
1.
Mengenal
benda berdasarkan fungsi 2.
Menggunakan
benda-benda sebagai permainan simbolik 3.
Mengenal
konsep sederhana dalam kehidupan sehari-hari 4.
Mengetahui
konsep banyak sedikit 5.
Mengkreasikan
sesuatu sesuai dengan ide sendiri terkait pemecahan masalah 6.
Mengamati
benda dan gejala dengan penuh rasa ingin tahu 7.
Mengenal
pola kegiatan dan menyadari pentingnya waktu 8.
Memahami
kedudukan dalam keluarga, ruang, lingkungan sosial |
1.
Menunjukkan
aktivitas eksploratif 2.
Memecahkan
masalah sederhana dalam kehidupan sehari-hari dengan cara yang fleksibel dan
diterima sosial 3.
Menerapkan
pengetahuan/ pengalaman dalam konteks yang baru 4.
Menunjukkan
sikap kreatif dalam menyelesaikan masalah |
Berpikir
Logis |
1.
Mengklasifikasikan
benda berdasarkan fungsi, bentuk atau warna atau ukuran 2.
Mengenal
gejala sebab-akibat yang terkait dengan dirinya 3.
Mengklasifikasikan
benda ke dalam kelompok yang sama/ sejenis/ yang berpasangan dengan 2
variasi 4.
Mengenal
pola (misal, AB-AB dan ABC-ABC) dan mengulanginya 5.
Mengurutkan
benda berdasarkan 5 seriasi ukuran atau warna |
1.
Mengenal
perbedaan ukuran : “lebih dari”; “kurang dari”; dan “paling/ ter” 2.
Menunjukkan
inisiatif dalam memilih tema permainan
3.
Menyusun
perencanaan kegiatan 4.
Mengenal
sebab-akibat tentang lingkungannya 5.
Mengklasifikasikan
benda berdasarkan warna, bentuk, dan ukuran (3 variasi) 6.
Mengklasifikasikan
benda yang lebih banyak ke dalam kelompok yang sama/ sejenis/ berpasangan
lebih dari 2 variasi 7.
Mengenal
pola ABCD-ABCD 8.
Mengurutkan
berdasarkan ukuran dari paling kecil ke paling besar, sebaliknya |
Berpikir
Simbolik |
1.
Membilang
banyak benda 1 s.d 10 2.
Mengenal
konsep bilangan 3.
Mengenal
lambang bilangan 4.
Mengenal
lambang huruf |
1.
Menyebutkan
lambang bilangan 1-10 2.
Menggunakan
lambang bilangan untuk menghitung, mencocokkan bilangan dengan lambang
bilangan 4.
Mengenal
berbagai macam lambang huruf vokal dan konsonan 3.
Merepresentasikan
macam benda dalam bentuk gambar atau tulisan |
Ø Penggunaan istilah “berpikir logis” untuk
anak usia 4-6 tahun kurang tepat, karena pencapaian penting pada usia
tersebut baru sampai pada pemikiran simbolik untuk merepresentasikan sesuatu.
Sementara itu anak baru mampu berpikir secara logis sejak usia 7 tahun. Ø Dalam perkiraan standar ini dinyatakan bahwa
anak usia 4-5 tahun mampu mengenal benda berdasarkan fungsi, sementara itu skrining
Sekartini (2006) menyatakan bahwa kemampuan menjawab pertanyaan tentang benda
terbuat dari apa dan kegunaannya baru dicapai saat anak berusa 5-6 tahun. Ø Dalam skrining Sekartini (2006) dinyatakan
bahwa sejak anak usia 36-48 bulan sudah mampu memilah-milah obyek ke dalam
kategori sederhana, jadi benar bahwa anak usia 4-5 tahun mampu mengklasifikasikan
benda berdasarkan fungsi, bentuk atau warna atau ukuran; anak juga mampu mengklasifikasikan
benda ke dalam kelompok yang sama/ sejenis/ yang berpasangan dengan 2 variasi;
kemudian pada usia 5-6 tahun, anam mampu mengklasifikasikan dengan kategori
yang sama terhadap benda dengan jumlah lebih banyak. Ø Dalam skrining Sekartini (2006) dinyatakan
bahwa anak berusia 48-60 bulan gemar bertanya tentang arti kata, dan akan
mengerti arti lawan kata pada usia 60-72 bulan; jadi standar ini sudah sesuai
dalam memperkirakan bahwa anak usia 4-5 tahun mampu mengenali gejala
sebab-akibat yang terkait dengan dirinya, dan akan mengenali sebab-akibat
tentang lingkungannya pada usia 5-6
tahun. Ø Penelitian Thompson, dkk (2000, dalam
Santrock : 2011) menyatakan bahwa sejak usia 3-6 tahun otak sedang tumbuh
pesat di area lobus frontal yang terlibat dalam perencanaan, pengaturan
tindakan baru, dan pemusatan perhatian terhadap tugas. Untuk itu, standar ini
benar memperkirakan bahwa anak usia 4-5 tahun mampu mengkreasikan sesuatu
sesuai dengan ide sendiri terkait pemecahan masalah, mengamati benda dan
gejala dengan rasa ingin tahu, dan mengenal pola kegiatan. Benar pula bahwa
anak usia 5-6 tahun mampu beraktivitas eksploratif, memecahkan masalah dalam
kehidupan sehari-hari dengan cara fleksibel dan diterima sosial, menerapkan
pengetahuan/ pengalaman dalam konteks yang baru, menunjukkan sikap kreatif
dalam menyelesaikan masalah, menunjukkan inisiatif dalam memilih tema permainan,
dan mampu menyusun perencanaan kegiatan. |
Sumber Referensi :
Morisson, George. S,. (2012). Dasar-Dasar Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
(Edisi Bahasa Indonesia). Jakarta : PT INDEKS
Santrock,
John. W., (2011). Perkembangan Anak Jilid
1. New York : McGraw-Hill
Soetjiningsih,
IG. N. Gde Ranuh. (2015). Tumbuh Kembang
Anak Edisi 2. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC
[Tugas Mata Kuliah Perkembangan Peserta Didik AUD]
Disusun oleh : Yefie Virgiana (virgiana15shy@gmail.com)
Komentar
Posting Komentar
[tetaplah sopan, bersahabat dan bijaksana]